Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Kelistrikan Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah Akhirnya Tersambung

Kompas.com - 23/10/2020, 12:01 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) merampungkan pembangunan interkoneksi sistem kelistrikan dari Sulawesi Barat sampai dengan Sulawesi Tengah.

Tersambungnya sistem kelistrikan Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah ditandai dengan pengoperasian perdana terhadap jaringan transmisi bertegangan 150 kilo Volt (kV) yang terbentang dari Gardu Induk (GI) 150 kV Mamuju Baru di Kabupaten Mamuju sampai dengan GI 150 kV Topoyo di Kabupaten Mamuju Tengah. Menyusul beroperasinya transmisi 150 kV Topoyo - Pasangkayu dan GI 150 kV Topoyo pada tanggal 3 Oktober 2020.

Pengaliran listrik tersebut berhasil dilakukan setelah dioperasikannya Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) pada Kamis, 22 Oktober 2020 dini hari pukul 02.00 WITA.

"SUTT itu buktikan interkoneksi dari selatan Sulawesi menuju ke barat dan tengah, dan menambah jaringan transmisi di Sulawesi dari yang sebelumnya 1 jalur jadi 2 jalur. Jalur kedua ini dibangun di sisi barat," ujar Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Kalimantan Syamsul Huda, dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/10/2020).

Baca juga: Emiten Ini Pasok Cangkang Sawit ke Jepang untuk Pembangkit Listrik

Kehadiran 2 jaringan transmisi tersebut dinilai akan sangat membantu penyaluran daya listrik di Sulawesi bagian selatan dan tengah ketika salah satu jalurnya mengalami gangguan.

Seperti saat terjadi musibah gempa di Palu, Sulawesi Tengah pada September 2018, menyebabkan pembangkit besarnya rontok dan sambungan daya terganggu.

"Pasca gempa kita hanya andalkan satu sumber yang jalur timur. Kita hari ini merasa lega, karena ada 2 jalur dari sisi selatan ke kota Palu dan sekitarnya. Saya berharap masyarakat di Palu bisa sambut gegap gempita energize jalur barat, karena kebutuhan listrik bisa kita layani dengan baik," tuturnya.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi Suroso memaparkan, SUTT baru yang menyambung dari Mamuju hingga Pasangkayu ini memiliki kapasitas sebesar 200 megawatt (MW).

Kapasitas tersebut diyakini mampu memfasilitasi beban puncak di Sulawesi Tengah hingga beberapa tahun mendatang.

"Beban puncak di Sulawesi Tengah mencapai 160 MW, sehingga kapasitas jalur barat ini lebih dari cukup untuk melayani kebutuhan beban pada saat ini serta perkiraan pertumbuhannya untuk beberapa tahun mendatang," ucapnya.

Baca juga: Menteri ESDM Minta PLN Pangkas Biaya Penyediaan Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com