Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rembes Beras Impor Vietnam, Kemendag: Ada 2-3 Oknum Pedagang yang Diperiksa

Kompas.com - 30/01/2021, 21:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, kasus rembesnya beras impor jasmine (jasmine rice) asal Vietnam di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta, merupakan kecurangan yang dilakukan para oknum pedagang.

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Veri Anggrijono mengatakan, berdasarkan pendalaman yang dilakukan timnya, kasus bocornya beras impor itu tak melibatkan perusahaan importir.

"Kami belum lihat satu perusahaan (importir) yang lakukan itu. Ini oknum-oknum pedaganglah," ungkapnya kepada Kompas.com, dikutip Sabtu (30/1/2021).

Baca juga: Pengusaha Ungkap Temuan Beras Impor Vietnam yang Rembes ke Pasar

Diketahui bahwa importir jasmine rice adalah PT Sarinah (Persero). Veri memastikan, Kemendag memang memberikan izin impor jasmine rice pada perusahaan pelat merah tersebut.

Berdasarkan penelusuran lanjutnya, proses importasi yang dilakukan Sarinah sudah memenuhi ketentuan mulai dari legalitas dokumen hingga mekanisme masuknya beras ke Indonesia.

"Dari sisi legalitas dokumennya betul, impornya juga sudah legal, termasuk soal mekanisme masuknya beras, bayar pajaknya, dan lain-lain," kata Veri.

Oleh sebab itu, ia meyakini, adanya kecurangan yang terjadi saat proses pendistribusian beras oleh para oknum pedagang. Sebab meski kemasan berlabel jasmine rice namun isinya berbeda.

Jasmine rice yang rembes itu diduga telah dioplos dengan jenis beras lainnya sehingga dijual murah di pasar. Kasus ini pun sudah ditangani Bareskrim Porli dan ada beberapa pedagang yang turut diperiksa.

"Ada 2 atau 3 pedagang yang diperiksa," ungkapnya.

Berdasarkan data Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) ada sebanyak 300 ton beras jasmine asal Vietnam yang masuk ke Pasar Cipinang.

Veri menambahkan, jasmine rice merupakan jenis beras khusus yang terbuka untuk di impor, namun dengan persetujuan pemerintah. Pasar jasmine rice adalah hotel, restoran, dan kafe, sehingga memang tak masuk ke pasar rakyat.

Harga jualnya pun tinggi mencapai Rp 16.000-19.000 per kilogram. Namun, dalam kasus ini beras berlabel jasmine rice tersebut malah dijual dengan harga rendah yakni Rp 9.000 per kilogram.

"Jadi setelah ditelusuri dan diteliti ternyata ada oknum di pasar, berasnya itu dicampur dan dijual di bawah harga wajar," pungkas Veri.

Baca juga: Soal Beras Impor Vietnam yang Rembes di Pasar, Ini Dugaan Kemendag

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com