Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Sekolah Kedinasan 2021 Capai 8.000 Orang

Kompas.com - 08/04/2021, 17:41 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengumumkan pembukaan pendaftaran sekolah kedinasan akan dimulai Jumat (9/4/2021).

Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen menyebutkan, jumlah kuota yang dibuka sekolah kedinasan tahun ini berkisar 8.000 orang.

Terdapat delapan instansi kementerian dan lembaga yang membuka pendaftaran sekolah kedinasan, meliputi Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri, Badan Siber dan Sandi Negara, Badan Intelijen Negara, Badan Pusat Statistik, dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG).

Dari delapan instansi tersebut, Kementerian Perhubungan paling banyak membuka kuota pendaftaran sekolah kedinasan.

"Secara keseluruhan kurang lebih sekitar 8.000 formasi yang akan dibuka untuk sekolah kedinasan. Sebagai gambaran, untuk Kementerian Perhubungan nanti akan dibuka sekitar 3.200 formasi," ujarnya melalui konfrensi pers virtual, Kamis (8/4/2021).

Baca juga: Simak Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2021 di sscasn.bkn.go.id

Suharmen mengatakan, Kemenkeu dan BMKG meminta kuota peserta didik sekolah kedinasan lebih banyak. Hal itu lantaran Kemenkeu dan BMKG tidak membuka penerimaan peserta didik sekolah kedinasan pada 2020.

Namun akibat keterbatasan kuota, jumlah kuota peserta didik sekolah kedinasan Kemenkeu dan BMKG akan disesuaikan.

"Sebetulnya ada dua instansi yang tahun 2020 kemarin tidak ikut, BMKG dan STAN. BMKG dan STAN meminta kuota lebih besar, kemudian setelah dilakukan rekonsiliasi termasuk ketersediaan tempat kampus masing-masing maka kemungkinan tidak bisa dua kali formasi," kata Suharmen.

"Karena di 2020, (instansi) itu tidak dibuka. Jadi, katakanlah 2020 formasinya 250 misalnya, kemudian didubling jadi 500, ternyata tidak bisa seperti itu. Karena ada keterbatasan ketersediaan di kampus masing-masing instansi," lanjut dia.

Suharmen menambahkan, peserta didik yang masuk sekolah kedinasan berpotensi besar menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tanpa harus melalui seleksi.

"Prinsipnya untuk mengingatkan kembali, kalau kita berbicara sekolah kedinasan adalah sekolah yang merupakan jaminan ikatan dinas maupun dari kelulusanya tidak mengikuti ikatan dinas, tetapi mereka bisa diangkat langsung menjadi calon pegawai negeri sipil," kata dia.

Baca juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2021 Segera Dibuka, Simak Persyaratan dan Cara Daftarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com