Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: PLN Kesulitan Bikin Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan karena Butuh Dana Besar

Kompas.com - 11/06/2021, 14:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang merupakan perusahaan monopoli listrik bakal kesulitan mengganti pembangkit listrik berwawasan lingkungan.

Pasalnya, investasi hijau memerlukan biaya yang luar biasa fantastis. Untuk perubahan iklim saja, Indonesia memerlukan biaya hingga Rp 3.461 triliun hingga tahun 2030.

"Transisi ini tidak mudah, bagi PLN terutama sebagai perusahaan monopoli di bidang kelistrikan di Indonesia," kata Sri Mulyani dalam webinar, Jumat (11/6/2021).

Baca juga: Bill Gates dan Warren Buffett Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Sri Mulyani menuturkan, transisi semakin sulit lantaran pemerintah menargetkan porsi energi terbarukan (renewable energy) mencapai 23 persen pada tahun 2025.

Namun transisi itu tetap harus dilakukan karena Indonesia merupakan salah satu negara emerging. Jumlah penduduknya yang besar membuat konsumsi listrik meningkat terus-menerus.

Dengan begitu, kebutuhan membangun power plant jadi tak terelakkan. Akibatnya bisa memunculkan emisi karbon. Dalam Paris Agreement, Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon sebesar 28 persen atau 41 persen.

"Jadi bagaimana kita bisa meningkatkan konsumsi energi tanpa meningkatkan emisi karbon, itu hanya terjadi apabila pembangkit listrik makin beralih pada renewable," beber Sri Mulyani.

Lebih lanjut, membangun pembangkit listrik berwawasan lingkungan akan mengurangi kelebihan kapasitas tak terpakai yang terjadi saat krisis, termasuk pandemi Covid-19.

Saat pandemi, konsumsi listrik masyarakat sempat menurun sehingga terjadi exceed capacity listrik PLN.

Baca juga: Risiko Pembiayaan PLTS Lebih Rendah Dibanding Pembangkit Listrik Energi Fosil

"Itu merupakan komitmen yang memiliki konsekuensi keuangan luar biasa bagi PLN. Apalagi kalo kita lihat hari ini saat kondisi covid di mana demand terhadap listrik menurun sehingga menyebabkan terjadi exit capacity dari yang sudah dibangun PLN, di mana porsi non-renewable masih sangat dominan," pungkas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com