Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Sistem OSS Beri Kepastian, Bantu Pulihkan Ekonomi Nasional

Kompas.com - 09/08/2021, 12:28 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pengembangan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS) merupakan ikhtiar memulihkan ekonomi nasional.

Dia menilai, aplikasi perizinan berusaha ini mampu menggaet investasi dari dalam dan luar negeri. Investasi yang tinggi tentu diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang sempat terpuruk akibat Covid-19.

"Dengan adanya investasi yang tinggi, kita ingin pemulihan ekonomi sesudah terkena Covid-19 ini bisa berjalan sangat sehat dan kuat, terutama didorong oleh kegiatan investasi," kata Sri Mulyani dalam peluncuran OSS di Jakarta, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Bangun OSS Bareng Indosat, Menteri Investasi: Bukan Kaleng-kaleng

Sri Mulyani berharap, kehadiran OSS mampu menumbuhkan investasi, melanjutkan pertumbuhan di kuartal II 2021. BPS mencatat, PMTB/investasi tumbuh 7,54 persen (yoy) sepanjang tahun 2021.

Fenomena yang mendukung tumbuhnya PMTB adalah tumbuhnya realisasi dari belanja modal yang bersumber dari APBN sebesar 45,56 persen.

Realisasi investasi BKPM juga tercatat tumbuh 16,21 persen, demikian pula tercatat adanya pertumbuhan barang modal jenis kendaraan dipengaruhi produk kendaraan domestik.

"Kita berharap tren ini akan tetap bertahan untuk bisa betul-betul memulihkan perekonomian Indonesia, menciptakan kesempatan kerja, dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat," ucap dia.

Wanita yang akrab disapa Ani ini mengungkap, pengembangan OSS merupakan reformasi struktural karena pelaku usaha tidak perlu lagi keluar rumah dan merogoh dompet untuk mengurus izin usaha.

Baca juga: Ada Corona, Jumlah Pemohon Izin Berusaha lewat OSS Meningkat

Jika usaha yang diajukan adalah usaha kecil dengan risiko rendah, izin usaha otomatis keluar saat itu juga.

Namun, jika usahanya berisiko tinggi dan membutuhkan izin lingkungan, maka ada beberapa persyaratan yang patut dipenuhi sebelum izin usaha keluar.

"Dan seluruh kewenangan untuk investasi kita sudah delegasikan kepada Pak Bahlil (Menteri Investasi) sehingga seluruh kemampuan untuk memberikan keputusan terhadap investasi langsung dalam satu atap atau sistem. Ini yang kita harapkan akan memberikan kepastian," pungkas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com