Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Incar 1 Juta Mitra Petani dan UMKM, Ini Strategi TaniFund

Kompas.com - 26/08/2021, 05:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TaniFund, platform peer-to-peer (P2P) lending sektor agrikultur milik TaniHub Group, resmi mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini menjadi P2P lending agrikultur pertama di Indonesia yang berizin OJK.

Chief Strategy Officer TaniHub Group Natalia Rialucky Marsudi mengatakan, seiring dengan mendapatkan izin operasi dari otoritas keuangan, TaniFund menargetkan bisa mencapai 1 juta mitra petani dan UMKM dalam menyediakan akses permodalan.

"Kami memang sudah menjangkau 4.000 petani yang telah dibantu, dengan adanya izin OJK ini kami ingin merambah 1 juta petani yang dibantu akses pembiayaannya," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (25/8/2021).

Baca juga: 3 Pendiri Startup Ini Masuk 13 Orang Terkaya di Singapura, Semuanya Bos Shopee

Selain itu, TaniFund juga menargetkan bisa menyalurkan pendanaan baru sebesar Rp 700 miliar dalam beberapa tahun ke depan.

Untuk mencapai target-target tersebut, kata Natalia, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi. Pertama, TaniFund akan mendorong pengembangan teknologi untuk lebih banyak menjangkau mitra petani secara online atau daring.

"Dengan digital experience kami ingin lebih membangun sistem ekonomi petani, supaya kami bisa scale up lebih cepat dibandingkan saat dengan sistem offline," kata dia.

Kedua, TaniFund akan memperbanyak kerja sama atau strategic partnership dengan beragam lembaga, mulai dari lembaga keuangan, lembaga fintech lainnya, serta lembaga-lembaga yang berkaitan dengan sektor agrikultur, baik itu swasta, BUMN, atau BUMD.

Ia meyakini, dengan semakin memperluas kerja sama maka akan meningkatkan peforma petani, baik dari segi pendanaan maupun pemasaran produk.

“Kami ingin sekali merangkul bersama agar bisa memberikan yang terbaik bagi petani kami. Kami mempelajari bahwa tidak mudah melakukan pembiayaan untuk sektor pertanian, dan tidak mudah untuk benar-benar membangun performa yang baik ke petani. Maka ini adalah caranya,” ungkap Natalia.

Strategi ketiga yakni dengan melakukan inovasi produk. Produk teranyar adalah pembiayaan bagi petani dengan pecahan nilai lebih kecil Rp 3 juta-Rp 10 juta, dari sebelumnya standar pinjaman rata-rata mulai dari ratusan juta hingga miliaran.

Baca juga: Startup Indonesia Panen Suntikan Modal

Seiring dengan target meningkatkan jumlah mitra, TaniFund juga akan memperluas ekspansinya ke luar Pulau Jawa dan Bali. Utamanya menyasar ke daerah Indonesia bagian timur dan barat.

Natalia menambahkan, TaniFund turut memperkuat monitoring melalui advanced internal credit scoring. Hal ini untuk memberikan kepastian transparansi informasi kepada pendana atau lender untuk bisa membuat keputusan investasi dengan tepat.

“Harapan kami, TaniFund bisa lebih luas lagi menciptakan dampak sosial dengan memberikan akses inklusi keuangan dan permodalan bagi petani serta pengusaha UMKM lokal melalui ekosistem kami,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com