Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Menhub ke Jepang, Bahas Proyek MRT hingga Pelabuhan Patimban

Kompas.com - 07/09/2021, 19:36 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Jepang untuk membahas kelanjutan beberapa proyek infrastuktur di Indonesia. Kunjungan kerja ini berlangsung selama dua hari pada 6-7 September 2021.

Ada empat proyek yang dibahas dalam kunjungan tersebut yakni MRT Jakarta, Kereta Api Makassar-Parepare, Pelabuhan Patimban, dan Proving Ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi.

Salah satu tujuan kunjungannya adalah melakukan negosiasi untuk mendorong tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam proyek-proyek tersebut, sehingga pengerjaannya bisa lebih efisien dari sisi biaya.

Baca juga: Hingga Agustus 2021, Realisasi Anggaran Kemenhub Baru Capai 50 Persen

“Kami terus melobi pihak Jepang agar penggunaan TKDN atau kandungan lokal pada setiap kerja sama yang dilakukan semakin meningkat," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (6/9/2021).

Ia menjelaskan, terkait Pelabuhan Patimban, pemerintah Jepang menyatakan akan mendukung optimalisasi pelabuhan dengan mengajak perusahaan otomotif dan operator pelabuhan asal Jepang untuk turut memanfaatkanya.

Selain itu, mendorong pihak konsorsium agar segera menyelesaikan kesepakatan membentuk joint venture (konsorsium) Jepang-Indonesia dalam pengoperasian Car Terminal dan Container Terminal di Pelabuhan Patimban.

Pemerintah Jepang juga menyatakan dukungannya mencari peluang untuk meningkatkan TKDN dengan melibatkan lebih banyak perusahaan Indonesia pada proyek pembangunan Pelabuhan Patimban tahap 1-2.

"Hal itu membutuhkan dukungan dari pemerintah Jepang, dan kami juga melobi pemerintah Jepang agar TKDN semakin ditingkatkan. Kami harapkan pada fase-fase pekerjaan yang ada di Patimban akan menimbulkan efesiensi apabila menggunakan TKDN," jelas dia.

Terkait pembangunan MRT fase 2, pemerintah Jepang akan mendorong pihak terkait untuk mempercepat proses lelang, sehingga proyek dapat segera direalisasikan tepat waktu.

Sementara untuk proyek KPBU Proving Ground di BPLJSKB Bekasi, pihak Jepang memberikan respons positif terhadap proyek ini. Menurut Budi Karya, hal Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk membangun fasilitas tersebut.

"Dengan adanya fasilitas ini, Indonesia nantinya bisa melakukan ekspor kendaraan tanpa perlu lagi melakukan uji tipe di luar negeri," imbuhnya.

Selain membahas proyek yang sudah berlangsung, Budi Karya juga menyampaikan tawaran kepada pihak Jepang untuk bekerja sama pada lima proyek pelabuhan yang akan segera dibangun dan dikembangkan.

Terdiri dari pelabuhan New Ambon di Indonesia Timur untuk industri perikanan dan kargo, Pelabuhan New Palembang di Sumatera Selatan untuk industri oil dan gas serta batu bara,

Lalu Pelabuhan Natuna di ujung Laut China Selatan untuk industri perikanan, Pelabuhan Gorontalo di sulawesi Bagian Utara untuk industri pertanian, dan Pelabuhan Batam untuk mengintegrasikan seluruh layanan pelabuhan di wilayah Kepulauan Riau.

Baca juga: Kemenhub Sediakan Kapal Buat Isolasi Pasien Covid-19

Pada kunjungan tersebut, Budi Karya berkesempatan melakukan pertemuan dengan para pejabat pemerintahan Jepang dan pihak-pihak lain di luar pemerintahan yang terkait dengan kerjasama proyek Indonesia-Jepang. Menurutnya, respons yang diberikan positif terkait proyek-proyek infrastruktur Indonesia.

"Semua kami bahas dengan baik, dan pejabat-pejabat tersebut memberikan dukungan terhadap apa yang kami sampaikan. Dalam hal ini kami minta dukungan politis agar proyek-proyek itu berjalan dengan baik. Insya Allah apa yang kami lakukan dua hari ini memberikan manfaat bagi Indonesia dan Jepang," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Whats New
Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Whats New
Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Smartpreneur
Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Whats New
Ada 'Jamu Manis', BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Ada "Jamu Manis", BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Whats New
Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Whats New
Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Spend Smart
Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Whats New
Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Whats New
Cara Ganti Kartu ATM BRI 'Expired' lewat Digital CS

Cara Ganti Kartu ATM BRI "Expired" lewat Digital CS

Whats New
Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Whats New
Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com