Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Terus Naik Selama Sepekan, Dipicu Kekhawatiran Inflasi dan Perang Rusia-Ukraina

Kompas.com - 25/03/2022, 11:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia naik ke level tertinggi lebih dari satu pekan pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Hal ini didorong kekhawatiran melonjaknya inflasi dan ketidakpastian seputar perang Rusia-Ukraina.

Mengutip CNBC, Jumat (25/3/2022), harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi di level 1.963,21 dollar AS per troy ounce, menjadi level tertinggi sejak 14 Maret 2022. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 1,3 persen menjadi di level 1.962,20 dollar AS per troy ounce.

"Tekanan inflasi yang sangat kuat terus menjadi faktor fundamental pendukung utama yang mendorong harga emas. Ada faktor pendukung lainnya, terutama perang di Ukraina," kata Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger.

Baca juga: Naik Lagi, Harga Emas Antam Tembus ke Rp 1 Juta Per Gram

Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) telah menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin pada 16 Maret 2022 lalu. Setelah kenaikan itu The Fed mengisyaratkan akan lebih agresif terkait pengetatan kebijakan moneter tahun ini untuk melawan kenaikan inflasi.

“Bahkan gagasan tentang peningkatan suku bunga yang biasanya menggigit pasar emas, tidak cukup untuk mengimbangi tekanan positif dari tingginya inflasi. Kami meyakini The Fed tetap berada di belakang kurva," tambah Meger.

Emas memang sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga The Fed, karena meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Baca juga: Rusia Mau Jual Minyak Pakai Bitcoin, 10 Aset Ini Langsung Menguat, Cek Harga Kripto Hari Ini

Ketika The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuan, emas memang cenderung kehilangan daya tariknya, namun konflik yang sedang berlangsung antara Rusia-Ukraina dan lonjakan harga minyak yang menambah tekanan inflas, menjadi faktor kuat yang kembali mendorong harga emas.

Konflik Rusia-Ukraina hingga saat ini belum ada titik terang perdamaian, meski kedua negara telah melakukan negosiasi yang diharapkan bisa membuat terjadinya gencatan senjata.

Saat ini, para pemimpin Barat yang bertemu di Brussels, Belgia, bahkan sepakat untuk memperkuat pasukan mereka di Eropa Timur dan meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Selain itu, akan memperketat sanksi terhadap Rusia saat serangan negara itu terhadap negara tetangganya, Ukraina, memasuki bulan kedua.

Baca juga: Sanksi Ekonomi AS Serang Rusia, 300 Elit dan Bank Rusia Bakal Kena Dampaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com