Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Prediksi Kenaikan Jumlah Penumpang di Periode Mudik 2022

Kompas.com - 25/03/2022, 12:20 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIIA) menyambut baik keputusan pemerintah memperbolehkan mudik lebaran 2022

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memperkirakan akan ada peningkatan jumlah penumpang di masa mudik lebaran mendatang.

Pasalnya, baru tahun ini mudik diperbolehkan setelah dua tahun belakangan pemerintah melarang mudik lebaran karena pandemi Covid-19.

Baca juga: Duduk Perkara Tiket Umrah yang Bikin Garuda Tersandung Denda Rp 1 Miliar

"Tentu saja (ada peningkatan jumlah penumpang). Kita berharap ada peningkatan signifikan," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (25/3/2022).

Optimisme ini tidak berkurang meskipun pemerintah mensyaratkan masyarakat untuk melakukan vaksin booster Covid-19 untuk melakukan mudik lebaran.

Pasalnya, beberapa waktu lalu Menteri Kesehatan menyebut masyarakat yang baru melakukan vaksin dosis 1 dan 2 harus menyertakan hasil negatif tes Covid-19.

"Ini kan untuk memastikan bahwa protokol tetap terjaga. Toh bisa dengan test bila belum booster," kata dia.

Baca juga: PKPU Garuda Indonesia Diperpanjang hingga 60 Hari

Dengan demikian, dia yakin masa mudik lebaran mendatang akan terjadi peningkatan jumlah penumpang dibanding masa mudik tahun-tahun selama pandemi.

Namun, peningkatan jumlah penumpang mudik tahun ini tidak akan sebanyak saat masa mudik lebaran sebelum pandemi karena masih ada prosedur kesehatan yang harus dipenuhi penumpang.

"Meningkat tapi mestinya masih dibawah sebelum pandemi," ucapnya.

Seperti diketahui, pada Rabu (23/3/2022), Presiden Joko Widodo membolehkan masyarakat melakukan mudik lebaran tahun ini.

Pasalnya, pemerintah melihat situasi pandemi saat ini semakin membaik sehingga membawa optimisme menjelang datangnya bulan Ramadhan pada April mendatang.

"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran juga dipersilahkan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan 2 kali vaksin dan satu kali booster serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," tutur Presiden dalam Keterangan Pers virtual, Rabu (23/3/2022).

Baca juga: Kasasi Ditolak MA, Garuda Indonesia Harus Bayar Denda Rp 1 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com