Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Tidak Semudah Itu Menaikkan Harga Elpiji 3 Kg...

Kompas.com - 07/04/2022, 06:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurahman mengatakan, keputusan menaikkan harga elpiji 3 kg tidak bisa dilakukan secara sepihak karena butuh persetujuan dari parlemen, PT Pertamina (Persero), dan pemerintah.

"Saya pikir tidak semudah itu main langsung dengan gampang mau menaikkan (harga elpiji 3 kg) karena perlu ada pembicaraan antara Pertamina, pemerintah, dan Komisi VII DPR RI," ujarnya dilansir dari Antara, Rabu (6/4/2022).

Maman menambahkan, pihaknya berkontribusi terhadap bagaimana memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada warga yang tidak mampu agar bisa mendapatkan elpiji 3 kg dengan harga murah.

Baca juga: Dirut Pertamina: Tenteng Satu Tabung Elpiji 3 Kilogram, Itu Pemerintah Subsidi Rp 33.750

Komisi VII DPR, menurutnya, telah berjuang maksimal untuk menaikkan kuota elpiji 3 kg yang membuat bahan bakar itu kini membanjiri masyarakat.

"Dari Sabang sampai Merauke ada istilah elpiji 3 kg itu banjir, orang kelelep sama elpiji 3 kg. Tapi, bagi kami enggak ada masalah yang penting masyarakat mendapatkan elpiji 3 kg dengan harga yang murah," kata Maman.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa jangankan di pedalaman Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, di Jawa saja pada tahun lalu masih banyak orang yang mendapatkan elpiji 3 kg dengan harga Rp30.000 sampai Rp40.000 per tabung.

Maman berani menjamin dan memastikan 95 persen rakyat di seluruh Indonesia kini menikmati harga elpiji 3 kg sesuai dengan harga yang dikeluarkan oleh pemerintah berkisar Rp18.000 sampai Rp22.000 per tabung.

Keputusan mempertahankan harga elpiji 3 kg tetap murah di tengah proses pemulihan ekonomi nasional pascapandemi menjadi upaya dalam mendorong daya beli masyarakat.

Baca juga: Pertamina Proyeksi Permintaan Elpiji Naik 3 Persen, Pertalite Naik 11 Persen, Selama Ramadhan

Dalam rapat itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan agar wacana maupun pernyataan terkait kenaikan elpiji tidak disampaikan langsung ke publik tanpa adanya pembahasan terlebih dahulu dengan perseroan.

"Kepada siapapun para pihak tidak mudah juga menyampaikan statement, wacana atau apapun. Jadi, kalau belum jelas akan ada perencanaan, belum dibahas di kami sudah dilempar kepada masyarakat wacana-wacana naik, masyarakat sudah gelisah duluan," ucapnya.

Nicke berpesan agar tokoh publik bisa hemat kata dan menjaga perasaan rakyat dengan tidak menyampaikan hal-hal yang semakin memberatkan mereka. Apalagi topik yang disampaikan itu belum dibahas dengan Pertamina.

Baca juga: Luhut Beri Kode Bakal Ada Kenaikan Harga Pertalite, Premium, Elpiji 3 Kg Tahun Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com