Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi, Kini Luhut Tak Salahkan Ukraina atas Anjloknya Harga TBS Kelapa Sawit

Kompas.com - 11/07/2022, 19:20 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengatakan, pemerintah Indonesia tidak menyalahkan Ukraina yang menyebabkan merosotnya harga tanda buah segar (TBS) kelapa sawit yang pernah dilontarkan pimpinannya Luhut Binsar Pandjaitan, baru-baru ini.

Namun pihaknya mengklarifikasi bahwa harga TBS kelapa sawit yang trennya terus menurun tersebut disebabkan mekanisme pasar, bukan disebabkan oleh Ukraina.

"Menko Luhut menyalahkan Ukraina atas jatuhnya harga sawit yang sebenarnya Menko Luhut hanya mengungkapkan fakta yang sedang terjadi di Ukraina yang berdampak pada Indonesia," ujar Kemenko Marves yang memberikan hak jawab secara tertulis, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Luhut: Enggak Gampang Naikkan Harga TBS

"Lebih lanjut, kami tegaskan bahwa Menko Luhut tidak menyalahkan Ukraina, namun yang diungkapkan adalah mekanisme pasar sebagai bentuk sebab akibat," sambung isi hak jawab tersebut.

Kemenko Marves mengaku khawatir terkait pemberitaan harga TBS kelapa sawit, karena menjadi celah bagi pihak lain untuk menggiring isu, kemudian akan memicu polemik publik.

"Terkait pemberitaan harga TBS ini, kami khawatir isu ini akan digiring ke arah yang kurang tepat dan bijak. Sehingga akan timbul kegaduhan atau polemik dan menjadi “bola liar” di tengah-tengah publik yang bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," demikian hak jawab yang disampaikan.

Luhut Ungkap Tidak Gampang Naikkan Harga TBS Kelapa Sawit

Baca juga: Pelukan Hangat Luhut untuk Menlu China Wang Yi di Pulau Dewata

Berawal dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Luhut saat itu mengakui tidak mudah untuk menaikkan harga TBS kelapa sawit dalam negeri. Hal itu karena berbagai faktor termasuk adanya faktor Ukraina yang kembali membuka keran ekspor minyak bunga matahari (sunflower oil).

"Ya saya jelasin, memang enggak gampang naikkan harga TBS kelapa sawit itu. Selama ini harga minyak di Ukraina, minyak sunflower itu kan sudah lama tak terekspor berapa bulan tuh, empat sampai lima bulan kan. Sekarang dia turunin pajak dia bawa ekspor pengaruhlah ke yang lain," kata dia di Jakarta, Kamis (7/7/2022).

Ketika ditanya mampukah pemerintah menaikkan harga TBS kelapa sawit tersebut dalam waktu dekat ini? Luhut pun mengaku saat ini tidak bisa berkomentar.

"Enggak bisa omong sekarang, kita harus lihat Ukraina, dia kan cadangan sunflower-nya gede sekali tuh, enggak terekspor kan. Sekarang dibuka, pajaknya dikurangi dia. Maka itu kita harus cari ekuilibrium dan tak gampang," pungkasnya.

Baca juga: Luhut Minta Seluruh Persiapan KTT G20 di Bali Selesai pada Oktober 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com