Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksekutif Perbankan Main Ketoprak Financial

Kompas.com - 29/07/2022, 14:12 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas masyarakat keuangan, perbankan, BUMN, akademisi, hingga anggota DPR dan jurnalis senior kembali menyajikan pagelaran ketoprak financial di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki pada hari ini (29/7/2022) pukul 19.00-21.00 WIB.

Pagelaran ketoprak financial yang disutradarai oleh Aries Mukadi ini akan membawakan lakon "Ken Dedes: Harta, Tahta, Cinta".

Pagelaran ini melibatkan banyak eksekutif dari sektor perbankan, asuransi, multifinance, BUMN, lembaga asosiasi keuangan, badan pemerintah, dan perusahaan swasta.

Bahkan, Wakil Ketua Komisi XI DPR bagian keuangan dan perbankan Fathan Subchi ikut naik panggung bersama para jurnalis senior.

Baca juga: Jokowi di Hadapan Para Bankir: Kita Optimistis, tetapi Tetap Harus Hati-hati

Sebagai bintang tamu akan hadir pelawak Polo dan Tessy, serta para pemain dari Perhimpunan Wayang Orang Bharata dan para pemain Ketoprak Adhi.

"Pagelaran Ketoprak Financial ini menjadi arena networking sesama pelaku jasa keuangan, direksi BUMN, asosiasi, akademisi, dan jurnalis senior, serta pemain asli Wayang Orang Bharata dan pemain ketoprak Adhi Budaya," ujar Produser Eksekutif Pagelaran Ketoprak Financial “Ken Dedes: Harta, Tahta, Cinta", Eko B. Supriyanto dalam keterangan tertulis, Jumat (29/7/2022).

Selain untuk networking dan hiburan, pagelaran Ketoprak Financial ini juga merupakan sarana sosial untuk melestarikan kebudayaan tradisional ketoprak, mendukung para praktisi kesenian tradisional, dan untuk menggalang dana pendidikan bagi anak kurang mampu di bawah Yayasan Anak Asuh Kita.

"Seluruh hasil penjualan tiket akan disumbangkan ke Yayasan Anah Asuh Kita," kata Eko.

Untuk itu, dia mengapresiasi para eksekutif industri keuangan, perbankan, BUMN, DPR, asosiasi, dan akademisi yang turut mendukung pagelaran ketoprak financial ini.

Sebab di tengah kesibukan sebagai profesional, mereka masih memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian kesenian tradisional Indonesia.

"Semoga pagelaran ini dapat menjadi lilin penerang bagi kesenian tradisi yang sudah lama redup," ucapnya.

Adapun eksekutif perbankan yang ikut bermain, antara lain Alexandra Askandar dan Arief Budimanta dari Bank Mandiri, Rita Mirasari dari Bank Danamon, Meliza Musa Rusli dari Bank Permata, Aviliani dari Allo Bank, Lisawati dari Bank Ganesha, Chaterine Hadiman dari HSBC, Royke Tumilaar dan Adi Sulistyowati dari BNI, Haru Koesmahargyo dari BTN, Romy Widjayanto dan Amirul Wicaksono dari Bank DKI, Danny Hartono dari Bank MAS, Juanita A. Luthan dari Nobu Bank, Joice F. Rosandi dari Seabank, Rokidi dari Bank Kalbar, serta Vera Eve Liem, Lianawaty Suwono, Haryanto T. Budiman, dan John Kosasih dari BCA.

Kemudian eksekutif perusahaan asuransi yang ikut bermain antara lain Dumasi MM Samosir dari Sinas Mas, Priyastomo dari Askrindo, dan Nicolaus Prawiro dari Cakrawala Proteksi.

Sementara dari perusahaan multifinance ada Ketua Umum APPI sekaligus Direktur Utama CSUL Finance Suwandi Wiratno.

Selanjutnya eksekutif dari BUMN ada Sinthya Roesly dari PLN, Rivan A. Purwantono dari Jasa Raharja, dan Krisna Widjaja dari PPA.

Lalu dari badan atau lembaga pemerintah ada Anggoro E. Cahyo dari BPJS-TK, Chesna F. Anwar dari LPEI, Eko Ariantoro dari BP Tapera, dan Lies Permana dari Transjakarta.

Dari asosiasi dan perusahaan swasta ada Evi Aviatin Ismail dari CFO Club Indonesia, Eko Taufik Wibowo dari IBI, Achmad Fajar dari LPPI, Intan Adams Katoppo dari Panasonic Gobel, dan Apri Susanti dari Rintis Sejahtera.

Baca juga: Bank Ini Berikan Bankir Terbaiknya Libur Tanpa Batas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com