Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Nila, Keluar Kerja untuk Bisnis Ecoprint sampai Kolam Lele

Kompas.com - 09/08/2022, 15:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa pandemi Covid-19 membuat banyak usaha UMKM menghadapi masa yang sulit. Bagi mereka, hanya ada pilihan bangkit bergerak atau diam terpuruk dan taruhannya adalah jatuh.

Salah satu pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) yang menghadapi situasi tersebut adalah Anggreana Nila Agustina.

Pemilik usaha crafting Aeleen Craft tersebut memilih tetap bergerak di tengah sesaknya himpitan pandemi Covid-19.

Mengawali kisah perjalanannya merintis Aeleen Craft, Nila hanya berpegang teguh pada satu nilai.

“Sesulit apa pun kondisinya, pasti ada jalan keluar,” kata Nila dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Kisah Mantan Driver Ojol, dari Modal Rp 500.000 hingga Punya 3 Brand Usaha Ayam Goreng

Usaha Nila baru berumur tiga tahun. Mulanya, Nila memantapkan hati untuk resign dari pekerjaannya sebagai pegawai sebuah perusahaan swasta setelah 15 tahun bekerja. Dengan yakin, ia memilih merintis jalan sebagai wirausaha.

Tentu saja bukan pilihan yang mudah bagi Nila yang sudah berada di zona nyaman. Akan tetapi, keputusan itu diambilnya dengan pertimbangan matang, memulai semuanya dari nol.

Nila sendiri memang memiliki hobi melukis dan ingin menjadikan hobinya berdaya ekonomi. Ia lalu memilih mengolah berbagai produk dengan konsep ecoprint, dengan media kain serat alami.

Produk yang Nila buat berupa baju, berbagai aksesoris homedecor, tas, dompet, clutch, dan lain-lain.

Sebenarnya, embrio usaha ini telah dimulainya sejak masih bekerja. Dari sana, Nila kemudian mematangkan rencana bisnisnya.

“Sampai akhirnya saya berani tampil di pameran. Bayar sendiri, mempersiapkan segala sesuatunya sendiri. Eh ternyata, produk saya laku. Omzet saya selama 5 hari pameran itu sekitar Rp 4 juta,” imbuh Nila.

Hasil ini menambah kepercayaan dirinya. Kemudian, Nila disarankan bergabung dengan komunitas.

Pada 2019, Nila pun bergabung dengan program SETC di bawah naungan Sampoerna, setelah menjalani proses kurasi. Setelah menjadi UMKM binaan Sampoerna, Nila mengikuti berbagai pelatihan yang digelar oleh SETC.

Dari situ, Nila semakin yakin dengan pilihannya menghasilkan produk-produk ecoprint untuk mendukung penyelamatan lingkungan.

“Ecoprint itu, dari produk serat alami, pakai daun apa pun juga bisa. Tidak sulit bahan bakunya. Limbahnya masih bisa digunakan untuk pupuk,” tutur Nila.

Baca juga: Kisah Sukses Rio, Omzet Ratusan Juta Rupiah hingga Berdayakan Masyarakat Sekitar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com