Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Beban Meningkat, Laba Bersih Indocement Anjlok 50,3 Persen pada Semester I-2022

Kompas.com - 19/08/2022, 14:45 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja bisnis PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tertekan pada periode semester I-2022. Biaya beban yang meningkat lebih pesat dari pendapatan, membuat laba bersih Indocement anjlok.

Mengacu kepada laporan keuangan perseroan, emiten dengan kode saham INTP itu membukukan laba bersih Rp 291,54 miliar pada paruh pertama 2022. Realisasi tersebut anjlok 50,3 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 586,82 miliar.

Adapun pendapatan bersih produsen semen Tiga Roda itu sebenarnya masih mengalami peningkatan 3,75 persen secara tahunan (year on year/yoy). Tercatat Indocement membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 6,91 triliun pada semester pertama tahun ini.

Baca juga: Indocement Tunggal Prakarsa Kantongi Pendapatan Rp 14,77 Triliun pada 2021

Pendapatan itu disumbang dari penjualan INTP kepada pihak ketiga, yakni Rp 6,22 triliun, penjualan beton siap pakai senilai Rp 557,05 miliar, dan penjualan semen kepada pihak berelasi senilai Rp 120,23 miliar.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan Indocement juga meningkat, bahkan lebih pesat dari pendapatan bersih perusahaan. Pada periode 6 bulan pertama tahun ini, beban pokok Indocement sebesar Rp 4,57 triliun, meningkat 12,5 persen secara yoy.

Peningkatan beban pokok utamanya disebabkan kenaikan biaya energi, terutama dari melonjaknya harga batu bara dan harga BBM Industri. Ini menyebabkan marjin laba bruto turun menjadi 25,6 persen di semester I-2022 dari 31,4 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Laba PLN Melonjak Jadi Rp 17,4 Triliun, Stafsus Erick Thohir: BUMN Berada di Jalur yang Benar

Selain itu, beban usaha Indocement juga naik sebesar 1,2 persen secara yoy menjadi Rp 1,50 triliun. Ini disebabkan biaya transportasi yang meningkat dan penyusutan dari penambahan aset-aset sewa pada 2022.

Dengan adanya peningkatan beban-beban tersebut, laba sebelum beban pajak penghasilan juga turut tergerus, dari Rp 730,86 miliar pada semester I tahun lalu, menjadi Rp 367,67 miliar.

Baca juga: ASDP Indonesia Ferry Catatkan Laba Bersih Rp 340 Miliar Semester I-2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com