Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimbang Naikkan Harga Pertalite, Ekonom Sarankan Pemerintah Tunda Proyek Infrastruktur

Kompas.com - 19/08/2022, 20:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Hal ini dilakukan lantaran subsidi dan kompensasi energi dirasa sudah sangat membebani APBN.

Tahun ini anggaran subsidi dan kompensasi energi dialokasikan sebesar Rp 502,4 triliun, naik Rp 349,9 triliun dari anggaran semula yang sebesar Rp 152,1 triliun.

Kendati demikian, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, ada langkah lain yang bisa dilakukan pemerintah ketimbang menaikkan harga Pertalite. Salah satunya menunda pengerjaan proyek infrastruktur, sehingga dananya bisa dialokaskan untuk subsidi energi.

Baca juga: Soal Kabar Kenaikan Harga Pertalite, Pertamina: Tunggu Arahan Pemerintah

" Tunda proyek infrastruktur dan alokasikan dana untuk menambah alokasi subsidi energi," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (19/8/2022).

Selain itu, pemerintah bisa melakukan pengalihan sebagian dana program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk subsidi energi.

Pengalihan anggaran juga bisa dilakukan dengan penghematan belanja pegawai, belanja barang dan jasa, termasuk transfer ke daerah, sehingga dapat dialokasikan untuk subsidi energi.

"Pemerintah juga dibekali dengan UU darurat keuangan, di mana bisa melakukan pergeseran anggaran tanpa persetujuan DPR. Jadi lebih cepat dilakukan perombakan ulang APBN semakin baik," jelas dia.

Persoalan utama pada penyaluran BBM bersubsidi adalah seringkali tidak tepat sasaran. Bhima pun menyarankan, yang perlu dilakukan adalah memperketat pengawasan, seperti pada solar subsidi.

Menurutnya, perlu pengetatan pengawasan solar subsidi untuk kendaraan angkutan di perusahaan pertambangan dan perkebunan skala besar, mengingat selama ini tingkat kebocoran solar masih terus terjadi.

Ia bilang, akan lebih mudah mengawasi distribusi solar dibandingkan pengawasan BBM untuk kendaraan pribadi, seperti Pertalite, karena jumlah angkutannya jauh lebih sedikit dibanding mobil pribadi.

"Penghematan dari pengawasan distribusi solar subsidi cukup membantu penghematan anggaran," ucap Bhima.

Baca juga: Harga Pertalite Diisukan Naik Jadi Rp 10.000 Per Liter, Apa Dampaknya?

Penghematan anggaran energi juga dapat dilakukan dengan mendorong pembangunan jaringan gas (jargas) guna mempersempit celah subsidi Elpiji 3 kilogram (kg) ke rumah tangga yang mampu. Selai itu, untuk menggantikan ketergantungan terhadap impor untuk Elpiji 3 kg.

Adapun Bhima memperkirakan kenaikan harga Pertalite akan ditetapkan pemerintah sebesar Rp 10.000 per liter dari sebelumnya dari Rp 7.650 per liter. Isu besaran harga Pertalite ini pun sudah banyak beredar.

Dia menilai, kenaikan itu cukup tinggi yang bakal berimbas pada lonjakan inflasi. Ia memperkirakan kenaikan harga Pertalite akan mendorong laju inflasi nasional di 2022 mencapai 6,5 persen (year on year/yoy).

"Jika kenaikan harga Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, diperkirakan inflasi tahun ini tembus 6 persen-6,5 persen yoy. Dikhawatirkan menjadi inflasi yang tertinggi sejak September 2015," jelasnya.

Bhima mengatakan, dampak kenaikan harga BBM bersubsidi akan dirasakan langsung oleh masyarakat. Daya beli masyarakat bakal menurun sehingga akan meningkatkan jumlah orang miskin baru.

Saat ini kondisi masyarakat sedang dihadapkan dengan kenaikan harga pangan yang inflasinya mendekati 5 persen. Terlebih, kondisi masyarakat masih belum pulih dari pandemi Covid-19, tercermin dari 11 juta lebih pekerja kehilangan pekerjaan, jam kerja dan gaji dipotong, hingga dirumahkan.

"Maka kalau ditambah kenaikan harga BBM subsidi dikhawatirkan tekanan ekonomi untuk 40 persen kelompok rumah tangga terbawah akan semakin berat. Belum lagi ada 64 juta UMKM yang bergantung dari BBM subsidi," tutup Bhima.

Baca juga: Subsidi Energi 2023 Turun Signifikan, Harga Pertalite Akan Naik?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com