Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maju Mundur Kenaikan Harga BBM Subsidi Pertalite-Solar, Ini Kata Pengamat

Kompas.com - 02/09/2022, 06:59 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi menungkapkan alasan pemerintah masih belum menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi hingga saat ini, setelah lebih dari seminggu isu kenaikan harga BBM subsidi berhembus.

Menurut Komaidi, hal ini adalah upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. Menurutnya, daya beli masyarakat sangat penting karena sektor konsumsi menyumbang 55-60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Pemerintah berupaya semaksimal mungkin menjaga daya beli masyarakat. Tapi kondisi APBN ini berat untuk semuanya. Daya beli ini penting, karena sebagian PDB kita, drivernya dari sektor konsumsi kira-kira di 55-60 persen PDB kita dari sektor konsumsi,” kata Komaidi secara virtual, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: BPS soal Dampak Kenaikan Harga BBM: Tergantung Skenario Pemerintah

Konsumsi BBM subsidi dinikmati warga mampu

Dia mengatakan, sejak perang Rusia – Ukraina pasokan minyak mentah mengalami gangguan dari sisi penawaran. Rusia memproduksi 15 juta barrel minyak mentah per hari, dengan konsumsi 2-3 juta barrel per hari, sehingga ada sekitar 12 juta barrel per hari yang diekspor.

“Kalau itu di larang keluar oleh AS dan Eropa, akan terjadi kelangkaan di pasar sebanyak 12 juta barrel, dan mendorong kenaikan harga signifikan,” lanjut dia.

Komaidi mengungkapkan, kenaikan harga BBM juga akan berdampak pada kenaikan harga kebutuhan. Di sisi lain, pemerintah mencatat bahwa sebagian besar konsumsi BBM bersubsidi malah dinikmati oleh masyarakat mampu.

“Saya bukan menyampaikan subsidinya enggak pas. Subsidi sudah betul dalam ekonomi makro, dan kebijakan publik, itu memang diperlukan. Tapi dari alokasi dan caranya, saya kira perlu ditata, karen fakta dan data menunjukkan sebagian besar dinikmati orang kaya,” lanjut dia.

Baca juga: Pertalite-Solar Bakal Naik? Ini Tips Hemat BBM agar Pengeluaran Tak Boncos

Ivan Khabibu Rochman Harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi seperti Pertalite dan Solar disebut akan naik per hari ini, Rabu, 1 September 2022.

Kenaikan harga BBM subsidi kurang pas dilakukan saat ini

Di sisi lain, kenaikan harga BBM subsidi dinilai kurang pas dilakukan saat ini, karena harga minyak dunia turun. Ini juga yang membuat pemerintah akhirnya menurunakan harga BBM non subsidi hari ini.

“Ini kenapa pemerintah maju mundur, saat ini kurang pas (menaikkan harga BBM subsidi) karena harga minyaknya sedang turun. Sementara harga minyak non subsidi turun karena cara menghitungnya adalah 30 hari kebelakang, atau rata-rata harga ICP dikalikan dengan nilai tengah kurs BI, dan ditambah nilai pajak. Kalau harga ICP turun, otomatis harga BBM turun, karena harga minyak itu komponenya 60 persen dari total harga BBM,” ujar dia.

Baca juga: Cek Rincian Harga Terbaru BBM Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite di Seluruh SPBU

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Spend Smart
Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Whats New
Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Whats New
Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Whats New
Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Whats New
Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Whats New
Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Work Smart
Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Whats New
Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Whats New
AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

Whats New
[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Student Loan era Soeharto, Ijazah Jadi Agunan, Ditahan Bank sampai Utang Lunas

Student Loan era Soeharto, Ijazah Jadi Agunan, Ditahan Bank sampai Utang Lunas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com