Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alih Subsidi BBM Ke Bansos, Kemenkeu: Agar lebih Berkeadilan

Kompas.com - 06/09/2022, 17:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah resmi menaikkan harga BBM belum lama ini, yakni jenis Solar dan Pertalite (subsidi), serta Pertamax (non subsidi). Namun, kenaikan harga BBM kali ini juga disertai dengan bantalan sosial atau bansos ke masyarakat.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pengalihan sebagian subsidi BBM dan kompensasinya ke bansos agar kebijakan pemerintah lebih berkeadilan.

“Kita mengalihkan sebagian subsidi dan kompensasi (sebelumnya) yang tidak tepat sasaran. Kita ingin lebih berkeadilan (saat ini), sehingga diambilah keputusan untuk mengalihkan sebagian subsidi dan kompentasi (ke bansos),” kata Febrio dalam Forum Merdeka Barat (FMB)9, “Alih Subsidi BBM, Bansos Topang Masyarakat Miskin”, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Harga BBM Naik, INSA Berharap Ada Penyesuaian Tarif Kapal Penumpang

Ferbrio mengatakan, sebanyak Rp 24,7 triliun dana subsidi BBM dan kompensasinya akan diberikan untuk tiga program besar, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT), subsidi upah untuk pekerja dengan penghasilan di bawah Rp 3,5 juta, serta alokasi 2 persen atau Rp 2,17 triliun dana tranfer umum pemerintah daerah untuk sektor transportasi umum, ojek, dan nelayan.

“Intinya ini adalah untuk memastikan subsidi dan kompensasi energi kita sesuai dan tepat sasaran, yang berhak dan yang kurang mampu. Karena, setelah kita evaluasi, penyaluran subsidi tidak tepat sasaran dimana 70 persen yang menikmati adalah meraka yang mampu memiliki kendaraan, dan bukan sasaran subsidi ini,” lanjut dia.

Febrio mengatakan, keputusan pemerintah ini tidak dilakukan tanpa pertimbangan yang matang. Dia bilang, saat mengawali tahun 2022 pemerintah menggunakan anggaran yang sudah mencakup dengan alokasi subsidi BBM dan kompensasi energi senilai Rp 152 triliun.

Baca juga: Syarat dan Cara Mendapatkan BLT BBM Rp 600.000

Namun, gejolak harga komoditas, termasuk pangan dan energi membuat anggaran subsidi dan kompensasi mengalami revisi. Namun, pemerintah tetap berupaya menjaga daya beli masyarakat, dan momentum pertumbuhan ekonomi. Maka itu, APBN menjalankan fungsinya sebagai shock absorber terhadap kenaikan harga komoditas.

“Harga komoditas saat yang tinggi mencapai 100 dollar AS per barrel untuk harga minyak, dimana asumsi awal hanya 63 dollar AS per barrel, membuat alokasi subsidi dan kompensasi energi membesar 3 kali lipat menjadi Rp 502 triliun,” ujarnya.

Di sisi lain, konsumsi masyarakat mulai mengalami peningkatan karena ekonomi yang bertumbuh semakin kuat. Outlook terakhir, untuk subsidi dan kompensasi energi adalah Rp 689 triliun, dan dinilai terlalu besar, sementara penerima manfaat subsidi adalah golongan mampu.

“Perkembangan terakhir, kita melihat harga minyak mentah meningkat, dan volume BBM yang dikonsumsi masyarakat juga meningkat karena ekonomi tumbuh. Outlook terakhir Rp 689 triliun. Ini menjadi pertimbangan kita melihat besaran kenaikan kompensasi terlalu besar,” tegas dia.

Baca juga: BCA Yakin Kenaikan Harga BBM Tidak Akan Memukul Penyaluran Kredit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com