JAKARTA, KOMPAS.com - VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) Joni Martinus mengatakan, pihaknya masih melakukan kajian terkait penyesuaian tarif tiket kereta api akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Perubahan tarif BBM tentu mempengaruhi komponen biaya operasional KAI," kata Joni saat dihubungi, Selasa (6/9/2022).
Meski demikian, Joni mengatakan, pihaknya berupaya agar tarif baru kereta api tidak akan naik terlalu besar dan mampu dijangkau masyarakat.
"KAI akan berupaya agar penyesuaian tarif tiket kereta tidak akan terlalu besar sehingga tetap sesuai dengan kemampuan masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Harga BBM Naik, Taksi Blue Bird Bakal Keluarkan Tarif Baru
Secara terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dampak kenaikan harga BBM pada moda transportasi laut, udara, dan kereta api kelas ekonomi tidak terlalu signifikan, namun kajiannya tetap dilakukan dan diumumkan dalam waktu dekat.
"Untuk transportasi udara, saat ini kami melihat tren penurunan harga tiket pesawat di waktu-waktu tertentu. Ini menjadi hal yang menggembirakan sesuai dengan harapan kita bersama," kata Budi dalam keterangannya, Senin (5/9/2022).
Baca juga: Harga BBM Naik, Pengusaha Naikkan Tarif Bus hingga 35 Persen
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengambil keputusan menaikkan harga BBM subsidi dan nonsubsidi pada Sabtu (3/9/2022).
Per Minggu, 4 September 2022, harga BBM jenis Pertalite sebesar Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter, sedangkan harga Solar naik menjadi Rp 6.800 dari Rp 5.150 per liter. Sementara harga Pertamax naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Baca juga: Harga BBM Naik, Menhub: Penyesuaian Tarif Angkutan Harus Dilakukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.