Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China dan Indonesia

Kompas.com - 23/04/2024, 12:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- PT Kereta Api Indonesia (Persero) buka suara terkait rencana pemerintah untuk membangun perpanjangan trayek Kereta Cepat Whoosh hingga ke Surabaya, Jawa Timur.

EVP Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, saat ini rencana tersebut sudah dalam proses kajian studi kelayakan (feasibility study/FS). Kajian ini akan dilakukan Indonesia bersama China.

Agus bilang, meski saat ini KAI belum diajak untuk mengerjakan FS ini lantaran masih dalam tahap awal, namun KAI siap mendukung jika nantinya diikutsertakan dalam studi kelayakan tersebut.

Baca juga: Dana Pinjaman dari China Rp 6,9 Triliun Sudah Cair, KAI: Untuk Bayar Kontraktor Kereta Cepat Whoosh

"Kita enggak ikut. Kita bukan sebagai yang melibatkan diri, kita sebagai copartnernya saja," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Agus bilang, untuk saat ini KAI berperan sebagai mitra untuk lembaga yang mengerjakan kajian FS. Adapun lembaga yang mengerjakan kajian ini ialah China Railway Design Corporation (CRDC).

CRDC tidak hanya mengerjakan studi kelayakan kereta cepat di Indonesia tetapi juga mengerjakan kajian untuk proyek kereta cepat di negara lain seperti Laos.

Kajian yang dilakukan oleh CRDC akan menghasilkan perkiraan nilai investasi yang dibutuhkan untuk memperpanjang proyek Kereta Cepat Whoosh hingga ke Surabaya.

Selain kajian yang dilakukan CRDC, dilakukan juga berbagai kajian lain untuk proyek ini. Salah satunya, kajian proyeksi jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh yang digarap Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi dan Layanan Rekayasa Universitas Indonesia (POLAR UI) beberapa waktu lalu.

"Jadi CRDC itu memang dispesifikasikan untuk semua studi. Project infrastrukturnya, nilainya berapa, dan lain-lain itu dari CRDC," tuturnya.

Baca juga: Luhut Sebut Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Layak Dilanjutkan, Tim Proyek Segera Dibentuk

Jokowi Minta Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Dipercepat

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar studi kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dipercepat penyelesaiannya.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

"Bapak Presiden bicara mengenai masalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan mendorong adanya alih teknologi, serta perlu percepatan penyelesaian studi kelayakan untuk perpanjangan trase ke Surabaya," ujar Retno.

Baca juga: Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sebagai informasi, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah mengumumkan tender terbuka untuk pengadaan jasa konsultan penyusunan studi kelayakan perpanjangan trayek dan layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ke Surabaya.

Dalam surat pengumuman KCIC yang diakses Kompas.com pada Rabu (10/1/2024), nilai pengadaan FS proyek tersebut sebesar Rp 27,52 miliar dengan jangka waktu pelaksanaan selama 7 bulan.

Studi kelayakan yang akan disusun ini meliputi analisa permintaan serta kajian awal teknis dan desain Kereta Cepat Jakarta Surabaya.

"Nilai Pengadaan Rp 27.526.720.725 tidak termasuk PPN," tulis pengumuman tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com