Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Pinjaman dari China Rp 6,9 Triliun Sudah Cair, KAI: Untuk Bayar Kontraktor Kereta Cepat Whoosh

Kompas.com - 23/04/2024, 08:38 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan menggunakan dana pinjaman dari China Development Bank (CDB) untuk membayar biaya konstruksi royek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh

Adapun dana pinjaman ini telah diterima KAI sejak 7 Februari 2024 sebesar Rp 6,9 triliun untuk menutup pembengkakan biaya atau cost overrun Whoosh.

EVP Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, dana pinjama tersebut akan digunakan salah satunya untuk membayar biaya konstruksi kepada sejumlah kontraktor.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Masih Dibayangi Utang China, Tenornya Jadi Lebih Panjang

"Kalau penggunaannya tentu saja untuk bayarin kontraktor untuk konstruksi. Seperti contohnya dari Wijaya Karya, mereka juga kan ada beberapa yang memang terakhir sempat untuk bayar dan sebagainya. Minimal itu yang diselesaikan. Kan kontraktornya banyak, ada yang dari China, Indonesia, dari mana-mana kita selesaikan," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Namun dia tidak merincikan proyek konstruksi yang mana yang akan dilunasi menggunakan dana pinjaman dari CDB. Yang jelas, KAI sudah memiliki daftar kontrak yang akan didahulukan pelunasannya menggunakan dana pinjaman itu.

"Karena memang terminnya kan sudah sesuai ya, diatur pencairannya kapan, langsung dibayarkan ke mana, ke siapa saja, sudah ada listnya itu. Kontraktornya itu sudah ada urutannya, kita prioritaskan itu," ucapnya.

Sebagai informasi, total cost overrun KCJB yang telah disepakati oleh pemerintah Indonesia dan China sebesar 1,2 miliar dollar AS setara Rp 18,6 triliun.

Cost overrun itu ditanggung oleh kedua belah pihak, di mana 60 persen ditanggung oleh konsorsium Indonesia dan 40 persen ditanggung oleh konsorsium China.

Adapun utang dari CBD ini digunakan untuk menutupi porsi cost overrun KCJB yang ditanggung oleh konsorsium Indonesia sebesar 75 persen dan 25 persen sisanya akan dipenuhi dari penyertaan modal negara (PMN).

Baca juga: Luhut Sebut Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Layak Dilanjutkan, Tim Proyek Segera Dibentuk

Sebelumnya, Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut loan dari CDB untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh telah cair sebesar Rp 6,9 triliun. Bunga utang yang dikenakan pun berkisar 3,1-3,2 persen.

Pinjaman dalam bentuk dollar AS dikenakan bunga sebesar 3,2 persen. Sementara, untuk pinjaman dalam bentuk renminbi bunganya mencapai 3,1 persen.

"Bunganya untuk dollar-nya 3,2 persen. Kalau untuk yang RMB-nya range-nya itu 3,1 persen per tahun," ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, dikutip Kamis (22/2/2024).

Arya pun meyakini PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebagai pemimpin konsorsium BUMN, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), dalam proyek KCJB bisa mengembalikan pinjaman tersebut. Hal ini mengingat Kereta Cepat Whoosh semakin ramai.

"Sekarang tuh yang naik Whoosh banyak," imbuh dia.

Baca juga: Ekonom: Proyek Kereta Cepat Masuk Kategori Jebakan Utang China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com