Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial Sulit Punya Rumah, Erick Thohir: Kita Harus Bantu...

Kompas.com - 28/10/2022, 19:11 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah terus berupaya mengatasi masalah backlog perumahan. Apalagi saat ini, dengan bonus demografi yang terjadi backlog perumahan makin melebar, akibatnya, banyak milenial sulit memiliki hunian.

Menteri BUMN, Erick Thohir berkomitmen untuk mendorong kemudahan milenial memiliki rumah. Menurut dia, rumah atau hunian bagi penduduk adalah salah satu wujud pemerataan dan simbol pertumbuhan ekonomi. Sehingga, penting bagi perusahaan BUMN menyediakan rumah dengan harga terjangkau dan mudah diakses transportasi bagi generasi milenial.

"Indonesia akan diberkahi bonus demografi berupa kalangan generasi muda yang penting dalam menunjang perekonomian nasional. Jadi kita harus membantu mereka dalam menyediakan hunian dengan akses mudah, menggunakan transportasi publik, dan terjangkau harganya bagi kalangan milenial," ujar Erick Thohir dalam siaran pers, Jumat (28/10/2022).

Baca juga: Milenial Lebih Suka Produk Asuransi yang Spesifik dan Mengikuti Gaya Hidup

Sebagai upaya mengatasi backlog, BUMN Perumnas menggelar Festival KPR Hunian Pemuda di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (28/10/2022). Ajang yang berlangsung selama tiga hari itu menampilkan ragam proyek perumahan Perumnas yang strategis, solutif, dan cocok untuk milenial.

Dengan mengusung konsep TOD (Transit Oriented Development) atau hunian terintegrasi langsung dengan transportasi umum diharapkan mobilitas para milenial untuk bekerja tetap tinggi meski harus menempuh jarak tertentu.

"Dari data terakhir, sekitar 31 persen milenial di Indonesia belum memiliki rumah. Padahal mereka menjadi harapan untuk menunjang ekonomi nasional. Jika kita bisa membantu menyediakan, maka kita memudahkan mereka dalam bekerja sehingga akan jauh lebih produktif," lanjut Erick.

Menurut Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro, terdapat empat lokasi yang dibangun BUMN tersebut dengan mengusung konsep TOD.

Lokasi tersebut terdapat di Samesta Mahata Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Samesta Mahata Margonda, Depok, Samesta Mahata Serpong Tangerang Selatan dan satu proyek perumahan darat, di Samesta Parayasa, Bogor.

“Dengan konsep ini, hunian dibangun di area stasiun KRL Jabodetabek sehingga memudahkan penghuninya bermobilisasi, menghemat waktu tempuh, minim polusi, dan kemudahan menjangkau lokasi aktivitas kerja,” ungkap Budi.

Baca juga: Ini Sederet Tantangan yang Bikin Milenial Susah Beli Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com