JAKARTA, KOMPAS.com - PT Global Digital Niaga atau Blibli telah menetapkan harga penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp 450 per saham. Ini tercantum dengan dokumen prospektus terbaru yang diunggah di laman e-IPO.
Dalam dokumen tersebut juga disebutkan, entitas Grup Djarum itu akan melepas sebesar 17,77 miliar saham baru atau setara 15 persen dari modal ditempatkan. Dengan harga IPO yang telah ditentukan, Blibli berpotensi meraup dana segara sebesar Rp 7,99 triliun.
Baca juga: Menakar Potensi Profitabilitas Blibli yang Bakal Gunakan Dana IPO untuk Bayar Utang
Setelah harga ditetapkan, rangkaian IPO akan memasuki proses penawaran umum, dengan pelaksanaannya mulai Rabu (2/11/2022) hari ini sampai dengan 4 November mendatang. Lalu, proses pencatatan atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan dilaksanakan pada 8 November.
Asal tahu saja, dana segar yang diperoleh dari proses IPO utamanya, yakni sebesar Rp 5,5 triliun, akan digunakan untuk membayar utang kepada PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank BTPN Tbk. Sementara sisanya, akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.
Baca juga: IPO, Bagaimana Prospek Bisnis Blibli?
Terkait dengan aksi korporasi ini, Blibli menggandeng BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Kemudian Blibli juga menggandeng Credit Suisse Sekuritas Indonesia, Morgan Stanley Sekuritas Indonesia, DBS Vickers Indonesia, Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, KB Valbury Sekuritas, Yulie Sekuritas Indonesia, dan Danasakti Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
Baca juga: Blibli Pede IPO di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi Global
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.