Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tantangan bagi Swasta dalam Mengimplementasikan ESG

Kompas.com - 02/11/2022, 19:52 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengungkapkan tantangan yang dihadapi sektor swasta dalam mengimplementasikan Environmental, Social, and Governance (ESG).

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, tantangan tersebut berupa beragamnya indikator dalam mengukur implementasi ESG di tingkat korporasi.

Hal ini berdasarkan hasil survei Mandiri Institute bertajuk Towards ESG Implementation in Indonesia di mana ditemukan bahwa sekitar 60 persen responden yang berasal dari perusahaan listed atau terbuka mengalami kesulitan dalam menentukan indikator ESG yang akan digunakan.

Baca juga: Tingkat Daur Ulang Sampah Plastik di Indonesia Masih Rendah

"Hal ini menunjukkan perlunya dukungan terkait dengan peningkatan awareness dan pemahaman terkait ESG, termasuk mempersiapkan strategi dalam menghadapi tantangan dan mencapai potensi ESG ke depan," ujarnya saat Mandiri Sustainable Forum (MSF) 2022, Rabu (2/11/2022).

Kendati demikian, Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menambahkan, hasil riset Mandiri Institute juga memperlihatkan komitmen perusahaan-perusahaan dalam menerapkan ESG di perusahaannya.

Pasalnya, hasil riset menunjukkan hampir seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana akan menerapkan praktek-praktek bisnis yang berkelanjutan atau sustainable bisnis.

Baca juga: Ekspor Turun Imbas Pelemahan Ekonomi Global, Ini Upaya Sri Mulyani

Bahkan sekitar 72 persen perusahaan yang belum terdaftar di BEI berencana menerapkan praktek bisnis yang sesuai dengan prinsip ESG.

"Dari beberapa poin tersebut terlihat bahwa banyak peluang yang dapat didapatkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam mengembangkan bisnis yang berbasis ESG," ucap Panji.

Adapun hasil riset Mandiri Institute ini dapat menjadi acuan terkait gambaran ESG di Indonesia. Sebab, penelitian ini dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai stakeholder mulai dari korporasi baik listed maupun non-listed, investor individual, hingga fund manager.

Baca juga: PT PP Janji Rampungkan Pembangunan Istana Negara di IKN Tepat Waktu

Darmawan mengatakan, laporan ini menunjukkan ESG sebagai faktor utama dalam keberlanjutan bisnis, baik saat ini maupun masa depan.

Sebab, adopsi ESG bukan hanya sekedar mengikuti regulasi saja, tetapi juga mengenai langkah implementasinya terhadap strategi bisnis dan corporate practices untuk mendapatkan tangible benefit serta value creation yang lebih tinggi bagi perusahaan.

Lebih lanjut, bank berkode saham BMRI ini menambahkan, hasil riset tersebut turut menyediakan perspektif baru tentang pandangan bisnis, investor, dan pengelola dana tentang ESG yang dapat menjadi masukan penting untuk perbaikan ke depan.

Baca juga: Laba Bersih Gudang Garam Anjlok 63,9 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com