Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga ke LO KTT G20: Tampilkan Keramahtamahan Ciri Khas Bali

Kompas.com - 15/11/2022, 13:19 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, mahasiswa yang bertugas dalam rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dapat menerapkan konsep Tri Hita Karana dalam menjalankan tugasnya sebagai Liaison Officer (LO).

Hal tersebut disampaikan dalam pembekalan LO G20 Mahasiswa Poltekpar Bali di Gedung I Gede Ardika Poltekpar Bali. Adapun, mahasiswa yang bertugas sebagai LO dalam perhelatan KTT G20 berjumlah 15 orang.

Sandiaga berpesan para mahasiswa yang bertugas harus memperlihatkan sikap keramahtamahan khas masyarakat Bali yang selama ini menjadi citra dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.

Baca juga: 34 Pesawat Delegasi G20 Tiba di Bali, AP I: Diparkir di Bandara Ngurah Rai dan 8 Bandara Pendukung

Keramahtamahan ini tentu saja ditunjang dengan kemampuan berbahasa asing yang baik dan memadai bagi 15 mahasiswa yang bertugas pada 14-16 November 2022.

"Kalian harus menunjukkan bahwa kita memiliki kemampuan kelas dunia kalau berbicara tentang hospitality," kata dia dalam siaran pers, Selasa (15/11/2022).

"Budaya kita itu budaya ramah tamah. Jadi kita jangan pasif, kita harus selalu aktif bertanya apa yang bisa dibantu. Jadi kita harus menampilkan keramahtamahan yang sudah menjadi trademark dari Bali," imbuh dia.

Ia menambahkan, Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan industri pariwisatanya yang cukup terpandang di dunia, terutama Bali dengan keindahan alamnya, kekayaan tradisi, budaya, sifat ramah tamah masyarakat, serta kearifan lokalnya yang unik.

Baca juga: Joe Biden Ketemuan dengan Xi Jinping Sehari Jelang KTT G20, Apa yang Dibahas?


Salah satu falsafah hidup yang dipegang teguh oleh masyarakat Bali adalah Tri Hita Karana yang merupakan konsep dan ajaran dalam agama Hindu yang memiliki tiga subsistem utama, yaitu Parhyangan, Pawongan, dan Palemahan.

Parhyangan merupakan hubungan manusia dengan Tuhan dapat diartikan sama dengan pola pikir, konsep, dan nilai. Pawongan yang artinya hubungan manusia dengan sesamanya sebagai elemen sosial. Kemudian, Palemahan yaitu hubungan manusia dengan alam sekitar sama dengan elemen artefak.

Ajaran ini juga menitikberatkan pada cara sesama bisa hidup berdampingan, saling bertegur sapa satu dengan yang lain, tidak ada riak-riak kebencian, penuh toleransi, dan penuh rasa damai.

Baca juga: Jokowi: G20 Tidak Hanya Bicara, tapi Lakukan Langkah Nyata

"Konsep Tri Hita Karana yang dikembangkan oleh Pak I Gede Ardika ini adalah bagaimana kita memiliki hubungan yang baik kepada Sang Pencipta, dengan sesama manusia, dan memberikan kontribusi yang positif kepada keberlanjutan lingkungan, menjaga kelestarian alam dan budaya yang harus kita utamakan," kata dia.

Melalui penerapan konsep ini dalam menjalankan tugas, diharapkan bisa menjadi cerminan bahwa Bali ingin mengajak dunia untuk pulih bersama, untuk bangkit lebih kuat dengan bergotong royong, serta membawa perdamaian bagi masyarakat dunia.

"Hingga Bali mampu membawa aura persahabatan dan memberikan aura perdamaian," tandas dia.

Baca juga: Datang Paling Akhir di Lokasi KTT G20, Joe Biden Lari Kecil Hampiri Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com