Fintech Lending Modalku Catat Produk Pinjaman Khusus Karyawan Tumbuh 600 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform fintech lending Modalku mencatat, transaksi fasilitas Modal Karyawan tumbuh sampai 600 persen sejak diluncurkan pada tahun 2020.

Co-Founder & COO Modalku Iwan Kurniawan mengatakan, dalam menyediakan fasilitas finansial bagi karyawan, Modalku telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan dari berbagai industri di Indonesia yang mampu menjangkau lebih dari 10.000 karyawan.

"Perusahaan tersebut antara lain bergerak di bidang outsourcing, logistik, transportasi, e-commerce maupun koperasi yang berada di suatu perusahaan," ujar dia dalam siaran pers, dikutip Jumat (9/12/2022)

Ia menambahkan, fasilitas karyawan memiliki prospek yang baik. Hal ini lantaran peluangnya terbilang besar. Mengingat, Badan Pusat Statistik menyebut jumlah pekerja di Indonesia mencapai 144,01 juta pada Februari lalu.

Baca juga: Fintech Modalku Luncurkan Multifinance, Beri Pinjaman Hingga Rp 25 Miliar

Ke depan, Modalku akan berusaha untuk berkolaborasi dengan beberapa perusahaan di berbagai industri, di antaranya industri manufaktur, logistik, dan e-commerce.

Fasilitas Modal Karyawan merupakan produk yang digunakan pekerja untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.

Dengan adanya fasilitas ini, ia bilang, perusahaan tidak terbebani oleh penanganan kebutuhan finansial karyawan.

Baca juga: Semester I 2022, Modalku Salurkan Pembiayaan UMKM hingga Rp7,2 Triliun

Selain memperluas target industri, Modalku juga menyediakan fasilitas pendanaan Modal Smartphone bagi para karyawan tahun ini. Pembayaran pendanaan ini dapat dilunasi melalui pemotongan gaji secara otomatis.

Pada akhir tahun 2022, penyaluran pendanaan fasilitas Modal Smartphone didominasi oleh perusahaan yang bergerak di industri logistik dan transportasi. Belum genap satu tahun, Modal Smartphone telah menyalurkan pendanaan sebesar kepada hampir 2.000 karyawan.

Asal tahu, Grup Modalku telah menyalurkan pinjaman sebesar lebih dari Rp 41 triliun kepada lebih dari 5,1 juta pinjaman UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.