Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Derita Korban Gagal Bayar Wanaartha Life, Uang Pensiun Ludes | Mendag Sebut Harga Ayam Terlalu Murah

Kompas.com - 09/12/2022, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

1. Derita Korban Gagal Bayar Wanaartha Life, Uang Pensiun dan Hasil Jual Perhiasan Ludes Jadi Polis Asuransi

Pencabutan izin usaha PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life) masih menyisakan derita dan rasa was-was untuk pemegang polisnya. Saat ini, nasabah masih menunggu apakah polis mereka dapat dibayar oleh perusahaan asuransi swasta tersebut.

Salah satu nasabah korban gagal bayar Wanaartha Life bernama Anita Manullang (68) menceritakan, semula ia diajak oleh agen dari Wanaartha Life untuk membeli salah satu produk saving plan.

"Saya kecewa banget, dia agen katanya, bolak-balik ke rumah bertamu karena dia tahu suami saya baru saja pensiun dari TNI, Marinir AL," jelas dia kepada wartawan di depan kantor pusat Wanaartha Life, Rabu (7/12/2022).

Selengkapnya baca di sini

2. Usai Modus Penipuan J&T, Kini Viral Modus Penipuan Mengatasnamakan PLN

Usai modus penipuan berkedok pengiriman paket oleh ekspedisi J&T Ekspress viral di media sosial, kini muncul lagi modus yang serupa mengatasnamakan PLN.

Kabar soal modus penipuan itu dibagikan seorang netizen melalui akun media sosial (medsos) Facebook bernama Evan Abu Muhammad.

Dalam postingannya dia menarasikan bahwa pelaku berpura-pura menjadi petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan mengabari korban seputar tagihan listrik.

"Sore pak Syamsul Rizal, saya Rudy dari kantor PLN Pusat. Untuk nomor ID Pelanggan: 221200400400 mengenai tagihan listrik sudah masuk 3 bulan belum ada pembayaran, mengenai hal ini mohon direspon agar kami tidak melakukan pemblokiran ID dan pemutusan daya listrik rumah bapak," bunyi pesan itu dikutip Kompas.com, Kamis (8/12/2022).

Selengkapnya klik di sini

3. Uang Tidak Kembali, Investor Berencana Gugat TaniFund

Platform peer-to-peer (P2P) lending PT Tani Fund Madani Indonesia (Tanifund) dikabarkan mengalami masalah gagal bayar kepada lender atau pemberi pinjamannya (investor) sebesar Rp 14 miliar.

Jumlah tersebut merupakan gabungan dari sekitar 128 investor yang menjadi lender di plaform tersebut. Kuasa hukum korban gagal bayar Hardi Syahputra Purba mengatakan, Tanifund telah memberikan proposal penawaran kepada calon investor melalui web dan media elektronik pada 2019.

"Penawaran menampilkan janji bombastis dan prestisius seperti return investasi yang besar, TKB90 yang sangat tinggi, dan proteksi investasi dilindungi oleh asuransi sebesar 80 persen," kata dia dalam siaran pers, dikutip Kamis (8/12/2022).

Ia menjelaskan, janji tersebut membuat ribuan investor atau lender tertarik lalu berbondong-bondong menanamkan investasinya di Tanifund. Menurut penuturan Hardi, setelah ikut berinvestasi di Tanifund selama beberapa waktu, pihak investor atau lender kemudian menerima return dari portofolio investasi.

Selengkapnya klik di sini

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga Bulan Depan

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga Bulan Depan

Whats New
Tahan Laju Utang Non-Bank, China Naikkan Modal Minimum Perusahaan Pembiayaan 3 Kali Lipat

Tahan Laju Utang Non-Bank, China Naikkan Modal Minimum Perusahaan Pembiayaan 3 Kali Lipat

Whats New
'Food Estate' dan 'Contract Farming' Jauh dari Kedaulatan Pangan

"Food Estate" dan "Contract Farming" Jauh dari Kedaulatan Pangan

Whats New
Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP

Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP

Whats New
BKN: Pemindahan ASN ke IKN Bukan Pemaksaan, tapi Kewajiban

BKN: Pemindahan ASN ke IKN Bukan Pemaksaan, tapi Kewajiban

Whats New
China dan Selandia Baru Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Ada Apa?

China dan Selandia Baru Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Ada Apa?

Whats New
Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Bansos Melonjak Tajam di Awal 2024

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Bansos Melonjak Tajam di Awal 2024

Whats New
3 Langkah IFG Dukung Transformasi Sektor Keuangan Non-bank

3 Langkah IFG Dukung Transformasi Sektor Keuangan Non-bank

Whats New
Bank Sentral Jepang Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kali dalam 17 Tahun

Bank Sentral Jepang Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kali dalam 17 Tahun

Whats New
Erick Thohir Usul 7 BUMN Dapat PMN Rp 13,6 Triliun Tahun Ini

Erick Thohir Usul 7 BUMN Dapat PMN Rp 13,6 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baru 2.430 ASN yang Siap Dipindahkan ke IKN

Baru 2.430 ASN yang Siap Dipindahkan ke IKN

Whats New
16 Smelter Mineral Bakal Dibangun pada 2024, Nilai Investasinya Rp 183 Triliun

16 Smelter Mineral Bakal Dibangun pada 2024, Nilai Investasinya Rp 183 Triliun

Whats New
Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Whats New
Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Whats New
Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpotensi Ditambah

Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpotensi Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com