Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Resesi Jadi Penyebab Harga Minyak Mentah Dunia Turun 1 Persen

Kompas.com - 19/01/2023, 07:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada perdagangan hari Rabu (18/1/2023) waktu setempat atau Kamis pagi waktu waktu Indonesia/WIB.

Pergerakan harga minyak mentah dunia dibayangi oleh kekhawatiran resesi AS yang mengimbangi optimisme pemulihan ekonomi China.

Mengutip CNBC, harga minyak Brent berjangka turun 94 sen, atau 1,1 persen dan menetap di 84,98 dollar AS per barrel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 70 sen, atau 0,9 persen menjadi pada level 79,48 dollar AS per barrel.

Baca juga: Pasar Menanti Keputusan Suku Bunga BI, IHSG Diproyeksi Menguat Hari Ini

Harga minyak membalikkan kenaikan pada sore hari bersama dengan indeks utama Wall Street karena komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve (Fed) AS memicu kekhawatiran bank sentral yang mungkin tidak menghentikan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Pasar pada awalnya bereaksi positif terhadap data AS yang didukung pelonggaran kenaikan suku bunga The Fed. Namun, kenaikan itu hanya sebentar karena Presiden Fed St. Louis James Bullard dan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan suku bunga perlu naik melampaui 5 persen untuk mengendalikan inflasi.

Microsoft Corp mengatakan akan melakukan PHK 10.000 pekerjaan dan bakal mengeluarkan biaya 1,2 miliar dollar AS. Ini dilakukan karena perusahaan bersiap menghadapi potensi resesi.

Baca juga: Investor Asing Catat Net Sell, Simak Daftar Saham yang Banyak Dilepas Kemarin

"Penjualan mengalami pelemahan, dan penurunan tajam dalam produksi industri dan kabar yang menunjukkan akan lebih banyak pemutusan hubungan kerja menambah kekhawatiran bahwa AS sudah berada dalam resesi," kata analis di ING.

Mendukung harga minyak mentah dunia di awal sesi, China melaporkan data ekonomi yang mengalahkan perkiraan setelah negara tersebut mulai mengakhiri kebijakan zero Covid-19 pada awal Desember 2022.

Sementara itu, Badan Energi Internasional (IEA) mengungkapkan, pencabutan pembatasan China akan meningkatkan permintaan minyak global ke rekor tertinggi tahun ini. Sementara itu, sanksi batas harga terhadap Rusia dapat mengurangi pasokan.

Rystad Energy mengatakan, efek sanksi terhadap ekspor minyak mentah Rusia setelah 1,5 bulan embargo Uni Eropa dan pembatasan harga G7 tidak separah yang diperkirakan beberapa analis selama ini. Rystad mengatakan kerugian sekitar 500.000 barrel per hari, sementara itu India dan China tetap menjadi pembeli utama minyak mentah Rusia.

Baca juga: Mendorong Pengawasan Serius Investasi Crypto Currency

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com