Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Biaya Haji RI Vs Malaysia| Luhut Minta AS Tidak Ganggu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 21/01/2023, 07:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Biaya Haji RI Vs Malaysia, Lebih Mahal Mana?

Kementerian Agama (Kemenag) mewakili pemerintah mengusulkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2023 sebesar Rp 98.893.909 (biaya haji 2023). Dari angka Rp 98,8 juta itu, biaya haji yang dibebankan kepada jemaah haji sebesar Rp 69 juta.

Sementara sisanya dibayarkan melalui skema subsidi dari nilai manfaat dana haji yang dinvestasikan.

Penyesuaian biaya haji 2023 tersebut disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja antara Kemenag dan Komisi VIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada 19 Januari lalu.

"Tahun ini pemerintah mengusulkan rata-rata BPIH per jemaah sebesar Rp 98.893.909, ini naik sekitar Rp 514 ribu dengan komposisi bipih (biaya perjalanan ibadah haji) Rp 69.193.733 dan nilai manfaat sebesar Rp 29.700.175 atau 30 persen," ujar Yaqut.

Nah mah mana biaya haji Indonesia dibandingakan Malaysia? Simak di sini

2. Warganet Keluhkan Beda Tinggi dan Celah Peron dengan Pintu KRL, KAI Commuter Sampaikan Permohonan Maaf

Warganet (netizen) ramai mengeluhkan perbedaan tinggi dan celah peron penumpang dengan pintu KRL Commuter Line.

Dikutip dari akun Instagram @dramakrlcommuterline, salah seorang penumpang yang turun di Stasiun Tambun merekam jarak antara celah peron dan pintu KRL yang cukup tinggi.

"Jarak celah peron stasiun tambun ngelatih buat jadi peloncat hebat," tulis penumpang tersebut dengan akun @nurafzh yang diunggah di akun @dramakrlcommuterline, Jumat (20/1/2023).

Sementara itu, akun @dramakrlcommuterline dalam keterangannya menyebutkan bahwa jarak celah peron penumpang dengan pintu KRL itu berbahaya.

Selengkapnya baca di sini

3. Utusan Joe Biden Kasih Masukan ke Luhut: Kami Terima, tapi Jangan Pernah Ganggu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, dirinya mendapatkan masukan dari Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk Iklim John Kerry di tengah perhelatan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss.

Meski tidak menjelaskan secara detail mengenai yang disampaikan Kerry, Luhut menyebutkan, pihaknya terbuka atas masukan tersebut. Namun, dia menegaskan, untuk tidak mengganggu perekonomian Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com