Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Saham Terkoreksi, IHSG Kembali Ditutup Melemah

Kompas.com - 21/02/2023, 16:15 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (21/2/2023) kembali ditutup melemah. Terpantau pada paruh kedua perdagangan, indeks saham terus bergerak di zona merah.

Melansir data RTI, indeks saham nasional pada hari ini bergerak cenderung melemah pada rentang 6.870,67-6.923,67. Pada akhirnya, IHSG ditutup melemah 21,31 poin atau 0,31 persen ke 6.873,41.

Statistik menunjukan 210 saham menguat, 294 saham melemah, dan 221 saham stagnan. Adapun nilai transaksi perdagangan sepanjang hari ini mencapai Rp 7,86 triliun, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 16,95 miliar saham.

Baca juga: IHSG Sesi I Ditutup Melemah, Tertekan Sektor Keuangan dan Energi

Data BEI menunjukan 8 dari 11 indeks sektoral melemah, dengan sektor energi terkoreksi paling dalam, yakni sebesar 0,87 persen. Di sisi lain, sektor transportasi dan logistik menguat paling tinggi, yakni sebesar 2,31 persen.

Saham Adaro Energy (ADRO) menjadi top loser indeks LQ45 dengan koreksi sebesar 2,76 persen ke Rp 2.820. Mengekor, Surya Citra Media Nusantara (SMCN) melemah 2,75 persen ke Rp 212 dan saham Indofood (INDF) melemah 1,51 persen ke Rp 6.525.

Baca juga: Dibuka Menguat, IHSG Awal Sesi Kembali ke Level 6.900

Sementara itu saham Indocement Tunggal Perkasa (INTP) menjadi top gainer dalam indeks yang sama, dengan kenaikan sebesar 2,70 persen ke Rp 11.400. Kemudian, saham Indika Energy (INDY) naik 1,80 persen ke Rp 2.260 dan Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) menguat 1,58 persen ke Rp 8.050.

Pelemahan IHSG mengekor mayoritas bursa regional Asia, dengan indeks Nikkei terkoreksi 0,21 persen, Hang Seng Hong Kong turun 1,71 persen, Straits Times terkoreksi 0,14 persen, sementara Shanghai Komposit naik 0,49.

Baca juga: Turun, Kini Harga Langganan Netflix mulai Rp 65.000 per Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com