Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Sesi I Ditutup Melemah, Tertekan Sektor Keuangan dan Energi

Kompas.com - 21/02/2023, 12:36 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (21/2/2023) ditutup melemah. Sempat dibuka menguat dan bergerak di zona hijau, indeks saham terpantau bergerak fluktuatif cenderung melemah.

Melansir data RTI, IHSG dibuka menguat ke 6,903,19. Setelah itu, indeks saham sempat menguat ke level tertinggi harian 6.923,67, namun kemudian terus tergerus hingga akhirnya memasuki zona merah. Sesi I ditutup melemah 6,50 poin atau 0,09 persen ke 6.888,21.

Statistik bursa menunjukan 231 saham menguat, 255 melemah, dan 226 lainnya stagnan. Jumlah transaksi siang ini terpantau mencapai Rp 4,10 triliun dengan volume transaksi mencapai 11,27 miliar saham.

Baca juga: Dibuka Menguat, IHSG Awal Sesi Kembali ke Level 6.900

Data BEI menunjukan, 8 dari 11 indeks sektoral melemah, dengan sektor energi dan keuangan mencatatkan koreksi paling dalam masing-masing sebesar 0,37 persen. Di sisi lain, sektor transportasi dan logistik mencatat kenaikan paling tinggi, yakni sebesar 1,33 persen.

Saham Adaro Energy (ADRO) menjadi top loser indeks LQ45 dengan koreksi sebesar 2,07 persen ke Rp 2.840. Mengekor, saham Tower Bersama (TBIG) turun 1,38 persen ke Rp 2.140 dan Indofood Sukses Makmur (INDF) turun 1,13 persen ke Rp 6.550.

Sementara itu saham Indocement Tunggal Perkasa (INTP) menjadi top gainers dalam indeks yang sama, dengan kenaikan sebesar 2,70 persen ke Rp 11.400. Kemudian, saham Surya Esa Perkasa (ESSA) naik 2,17 persen ke Rp 940 dan Ace Hardware (ACES) menguat 1,85 persen ke Rp 550.

Baca juga: Alasan BEI Belum Buka Suspensi Saham Waskita Karya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com