Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Tinggi Jadi Penyebab Harga Minyak Mentah Dunia Turun 3 Persen

Kompas.com - 23/02/2023, 07:45 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada perdagangan Rabu (22/2/2023) waktu setempat, atau Kamis pagi waktu Indonesia (WIB). Pergerakan harga minyak dibayangi oleh tingginya inflasi yang memicu kekhawatiran permintaan.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah berjangka Brent dan West Texas Intermediate (WTI) turun 3 persen, masing-masing menjadi 80,6 dollar AS per barrel dan 74,05 dollar AS per barrel.

Investor menjadi lebih khawatir mengenai data ekonomi baru-baru ini, yang berpotensi mendorong kenaikan suku bunga yang lebih agresif oleh bank sentral, serta menekan pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar.

Baca juga: Mencermati Saham Sektor Energi di Tengah Pelemahan Harga Komoditas

Risalah dari pertemuan Federal Reserve AS terbaru menunjukkan mayoritas pejabat Fed setuju bahwa risiko inflasi tinggi tetap menjadi "faktor kunci" yang membentuk kebijakan moneter dan menjamin kelanjutan kenaikan suku bunga sampai terkendali.

"Sementara data ekonomi AS yang lebih baik berarti permintaan minyak yang lebih baik, kekhawatirannya adalah bahwa ini memaksa Fed untuk mengetatkan kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Indeks dollar AS naik untuk sesi kedua berturut-turut, dan membuat minyak berdenominasi greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Namun, laporan ekonomi AS lainnya menunjukkan beberapa tanda yang meresahkan bagi konsumen minyak terbesar dunia itu. Seperti penurunan penjualan properti di Januari ke level terendah sejak Oktober 2010.

Baca juga: Investor Asing Masih Catatkan Net Sell, Simak Saham yang Paling Banyak Dilepas

Di sisi lain, stok minyak mentah AS tumbuh setiap minggu selama sekitar dua bulan, dan diperkirakan akan meningkat 2,1 juta barrel minggu lalu.

"Permintaan minyak mentah juga secara musiman lebih rendah, dimana kilang-kilang utama AS saat ini sedang dalam musim pemeliharaan," kata analis Price Group Phil Flynn.

Perusahaan riset energi IIR menyebut, kapasitas penyulingan minyak AS tercatat sekitar 1,44 juta barrel per hari, pada pekan yang berakhir 3 Maret.

Sementara itu, menurut FlightAware.com, badai salju besar-besaran di Dataran Utara AS dan Upper Midwest juga telah memukul permintaan bahan bakar, dengan penundaan atau pembatalan 3.500 penerbangan.

Baca juga: Pelemahan IHSG Diproyeksi Berlanjut, Simak Rekomendasi Saham dari 2 Analis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com