Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencermati Saham Sektor Energi di Tengah Pelemahan Harga Komoditas

Kompas.com - 23/02/2023, 06:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham emiten sektor energi tengah berada dalam tren penurunan pada kurun waktu tiga pekan terakhir. Ini tidak terlepas dari harga komoditas energi yang mulai mereda dan menuju level normal.

Sebagaimana diketahui, pada 2022 harga komoditas energi seperti batu bara dan gas melambung tinggi, imbas dari terganggunya rantai pasok global yang disebabkan berkepanjangannya perang Rusia-Ukraina.

Namun, memasuki tahun 2023 harga komoditas-komoditas itu mulai menurun.

Baca juga: Orang Terkaya RI Masih Rajin Koleksi Saham BYAN di Tengah Pelemahan Harga yang Dialami

Bearish-nya saham emiten energi tercermin dari penyusutan indeks sektor energi. Data Tradingview menunjukan, pada awal tahun ini indeks sektor energi berada pada level 2.275,70.

Namun, pada penutupan perdagangan Rabu (22/2/2023) hari ini, indeks sektor energi berada pada posisi 2.047,45, sehingga secara year to date (ytd) indeks tersebut telah terkoreksi sekitar 10,02 persen.

Lantas, apakah saham sektor energi masih menarik di tengah koreksi harga komoditas yang dialami saat ini?

Baca juga: IHSG Lagi-lagi Ditutup Melemah, Sektor Energi Terkoreksi Paling Dalam

Saham pertambangan batu bara

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menilai, untuk jangka pendek emiten sektor energi, khususnya pertambangan batu bara, masih menarik.

Pasalnya, emiten-emiten ini akan mengumumkan rilis kinerja keuangan yang positif pada 2022, dan terdapat potensi pembagian dividen yang lebih besar dari tahun lalu.

"Untuk jangka menengah, jika tidak ada sentimen baru yang cukup positif, kemungkinan saham batu bara akan cenderung stagnan cenderung melemah," ujar dia, kepada Kompas.com, Rabu.

Namun untuk jangka panjang, Martha menambah, proyeksi penurunan harga batu bara, membuat saham pertambangan batu bara kurang menarik untuk dilirik.

Pasalnya, harga saham-saham emiten batu bara akan mengalami penyesuaian.

Baca juga: Ini 10 Saham Paling Banyak Dilepas Asing pada Perdagangan Kemarin

Harga saham emiten energi dipengaruhi harga komoditas

Sementara itu, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, sebenarnya masih terdapat beberapa emiten di sektor energi yang memiliki fundamental serta valuasi baik.

Akan tetapi Ia mengakui, harga saham emiten energi akan dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas.

"Harga saham emiten tersebut sangat bergantung terhadap pergerakan harga komoditas tersebut yang mereka perdagang dan saat ini komoditas energi sangat volatile," katanya.

Menurutnya, perlu ada sinyal jelas untuk mendorong pasar komoditas energi. Salah satu bentuk sentimen yang dapat mempengaruhi hal itu ialah kenaikan permintaan dari China.

"Saat ini tidak ada sentimen jelas yang mendorong pasar energi," ucap Arjun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com