Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Contoh Investasi Jangka Panjang, Cocok bagi Pemula

Kompas.com - 07/04/2023, 14:49 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Investasi jangka panjang alias long term investment adalah investasi yang pengembalian keuntungannya di atas satu tahun. Ada banyak contoh investasi jangka panjang.

Investasi jangka panjang adalah kebalikan dari investasi jangka pendek yang keuntungannya sudah bisa dinikmati dalam waktu kurang dari setahun.

Paling klasik, investasi jangka panjang contohnya adalah membeli tanah. Di mana harga tanah terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Ciri dari investasi jangka panjang adalah potensi keuntungannya yang lebih besar, namun dengan jangka waktu yang lebih lama. Terkadang, risikonya juga lebih tinggi.

Lazimnya, tujuan investasi dilakukan guna memenuhi sesuatu yang membutuhkan biaya besar di masa mendatang seperti kebutuhan dana pendidikan, haji atau umrah, dana pensiun, membangun rumah, dan sebagainya.

Baca juga: 9 Contoh Investasi Jangka Pendek yang Cocok bagi Pemula

Contoh investasi jangka panjang

Berikut ini sederet contoh investasi jangka panjang sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:

1. Properti

Membeli properti, baik tanah atau bangunan, termasuk dalam investasi jangka panjang. Ini karena harga properti cenderung terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Ada kalanya, harga properti memang turun, namun kasus tersebut jarang terjadi. Terlebih apabila berada di lokasi strategis, maka harga properti tentu akan terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Apabila disewakan, properti juga akan memberikan passive income bagi pemiliknya. Misalnya ketika Anda membeli ruko, lalu menyewakannya.

2. Saham

Contoh investasi jangka panjang selanjutnya adalah saham. Saham adalah penyertaan penyertaan modal dari investor, dalam hal ini seseorang atau badan usaha terhadap sebuah perusahaan.

Ketika seseorang membeli saham, maka orang tersebut ikut memiliki perusahaan sesuai dengan persentase saham yang dibeli. Investor pun juga berhak ada sebagian keuntungan perusahaan.

Dalam jangka panjang, seorang investor saham bisa mengharapkan keuntungan dari pembagian laba atau dividen, hingga capital gain yaitu selisih antara harga beli dan harga jual.

Kendati demikian, investor saham tentunya akan ikut menanggung risiko apabila perusahaan mengalami kerugian. Yang mana kondisi tersebut berdampak langsung pada harga saham maupun dividen.

3. Emas

Ketiga, investasi jangka panjang contohnya adalah logam mulia. Harga emas relatif cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Emas juga merupakan sarana lindung nilai, artinya seorang bisa mempertahankan nilai asetnya dari gerusan inflasi. Nyaris tidak ada risiko berinvestasi pada emas karena jarang sekali harganya yang turun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com