Emas juga merupakan instrumen investasi yang mudah dicairkan atau bersifat likuid. Kapan pun investor bisa menjual emas dengan mengikuti harga terbarunya saat membutuhkan uang.
Reksa dana adalah alternatif investasi bagi mereka yang tidak memiliki waktu banyak maupun keahlian dalam mengelola investasinya, karena reksa dana akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI).
Dengan dana dikelola oleh MI, maka para Investor tidak perlu memikirkan strategi dan cara mengelola dananya. Jenis investasi reksa dana pun terbilang beragam.
Ada banyak jenis reksa dana yang bisa dipilih sesuai dengan profil risikonya. Reksa dana saham menawarkan keuntungan paling namun juga risiko tinggi.
Sementara investor juga bisa membeli reksa dana campuran dengan risiko lebih rendah, namun tentu dengan potensi keuntungan masih di bawah reksa dana saham. Pilihan ketiga adalah reksa dana pasar uang yang risikonya paling minim.
Contoh investasi jangka panjang selanjutnya adalah obligasi ritel negara atau ORI. Investasi ini termasuk dalam ketegori Surat Berharga Negara (SBN).
Dalam investasi ini, investor membeli surat utang yang diterbitkan pemerintah. Lantaran dikeluarkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan, maka instrumen investasi ini bisa dikatakan sama sekali tidak memiliki risiko kerugian.
SBSN adalah singkatan dari Surat Berharga Syariah Negara. Sama halnya dengan ORI, SBSN juga merupakan SBN yang dikeluarkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan.
Namun yang membedakan, jika ORI adalah jenis investasi surat utang konvensional, maka SBSN adalah surat utang yang bersifat syariah.
Artinya penggunaan dana dari penjualan SBSN hanya digunakan untuk membiayai pengeluaran negara yang tidak bertentangan dengan syariah Islam.
Investasi jangka panjang berupa obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman dengan mencantumkan tanggal jatuh tempo beserta bunganya.
Jangka waktu investasi jangka panjang paling sedikit adalah satu tahun dan paling lama bisa mencapai 10 tahun. Berbeda dengan ORI yang diterbitkan pemerintah, obligasi perusahaan bisa diterbitkan oleh perusahaan, baik swasta maupun BUMN.
Obligasi korporasi bisa jadi alternatif portfolio investasi dengan beragam pilihan jangka waktu. Investasi ini juga memberikan imbal hasil yang kompetitif dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito.
Deposito adalah simpanan yang memiliki bunga lebih besar ketimbang tabungan biasa pada perbankan. Nasabah harus menyetorkan dana di awal dan baru bisa cair sesuai dengan jatuh tempo yang disepakati.
Jangka waktu pencairan deposito paling cepat adalah sebulan. Beberapa bank menawarkan pencairan deposito hingga di atas 1 tahun dengan bunga sekitar 5-7 persen per tahun, belum termasuk potongan pajak.
Dana pensiun adalah dana yang dikumpulkan oleh perusahaan dari para karyawannya lalu diinvestasikan untuk kemudian dipakai sebagai uang pensiun saat karyawan tersebut sudah tak lagi bekerja.
Pengelola dana pensiun bisa saja dari perusahaan tempat karyawan bekerja, anak usaha yang sengaja dididirikan untuk mengelola dana pensiun, maupun perusahaan pihak ketiga.
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) dana pensiun adalah dana yang keuangannya diperoleh dari iuran tetap para peserta ditambah penghasilan perusahaan yang disisihkan. Para peserta ini berhak memperoleh bagian keuntungan itu setelah pensiun.
Itulah beragam contoh investasi jangka panjang. Kesimpulannya, keuntungan jenis investasi ini jangka waktunya di atas satu tahun.
Baca juga: Cara Investasi Emas di Pegadaian dan Untung Ruginya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.