Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Terus Berkembang, 23 Juta Pekerjaan Terancam Punah di 2030

Kompas.com - 02/05/2023, 17:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan, pesatnya pertumbuhan teknologi otomasi dalam era revolusi industri 4.0 yang diikuti dengan kurangnya keterampilan sumber daya manusia (SDM), menjadi ancaman tersendiri bagi para tenaga kerja.

Dia menuturkan, dengan semakin masifnya adopsi teknologi otomasi seperti Artificial Initeligent (AI), sebanyak 23 juta pekerjaan diprediksi akan hilang pada 2030.

"Dengan berkembangnya teknologi dan otomasi 23 juta pekerjaan terancam punah pada 2030 mendatang," ujar dia di Jakarta, Minggu (30/4/2023).

Baca juga: Perempuan Ini Kerja Bikin Konten 2 Jam Per Hari, Penghasilannya Rp 1,5 Miliar Per Bulan

Menurut Arsjad, masalah terbesar ketenagakerjaan memasuki era industri 4.0 adalah bagaimana caranya mengasah keterampilan. Sebab di jaman itu tenaga manusia banyak tergantikan oleh teknologi.

Oleh sebab itu, lanjut dia, apabila SDM nasional tidak melakukan pengembangan kualitas, bonus demografi tersebut justru akan menjadi bencana bagi Indonesia.

"Tapi sebaliknya jika kita bisa memanfaatkan momentum bonus demografi dengan baik, Indonesia akan selangkah lebih maju dan mencapai aspirasi Indonesia emas pada 2045," tuturnya.

Baca juga: AI Bisa Ubah Konsep Pekerjaan di Masa Depan, Apa yang Harus Dilakukan?

Arsjad menambahkan, untuk menghadapi ancaman dari perkembangan teknologi otomasi, pengembangan keahlian SDM menjadi hal yang wajib dilakukan.

Pasalnya sejumlah posisi pekerjaan nantinya akan digantikan oleh teknologi otomasi, sehingga SDM perlu melakukan penyesuaian keahlian terhadap posisi lapangan kerja yang dibutuhkan.

"Kita perlu sebuah terobosan meningkatkan kompetensi tenaga kerja kita secara massal terutama di bidang teknologi dan digital," pungkasnya.

Baca juga: Jumlah Kunjungan Turis Asing Terus Bertambah, BPS: Belum Kembali ke Level Sebelum Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com