Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

World Bank: Pertanian Konsisten Dorong Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Kompas.com - 11/05/2023, 17:47 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bank Dunia atau World Bank melaporkan bahwa sektor pertanian selama ini konsisten menjadi pendorong utama pengentasan kemiskinan ekstrem di Tanah Air.

Pendapatan pertanian secara perlahan tapi pasti telah mengurai angka kemiskinan di wilayah pedesaan.

"Sektor pertanian dan jasa dengan nilai tambah rendah (NT rendah) tetap menjadi pendorong utama pengentasan kemiskinan," tulis Bank Dunia dalam laporan bertajuk Indonesia Poverty Assessment.

Meski demikian, laporan tersebut mengungkapkan bahwa perubahan iklim atau cuaca ekstrem bisa menjadi ancaman kemiskinan berikutnya.

Dampak perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan frekuensi tingkat keparahan guncangan alam dan juga dapat menjebak rumah tangga menjadi miskin.

Baca juga: Blusukan Ke Rumah Warga Miskin Ekstrem, Ketua TP-PKK Trenggalek: Harus Jemput Bola Cek Keadaan Masyarakat

Dilansir dari Bank Dunia, sebagian besar subsidi bahan bakar minyak (BBM) diketahui berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca (GRK) yang lebih tinggi.

Kemudian ada pula pembelanjaan 2 hingga 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk pertanian yang sebagian besar sebagai subsidi produksi pertanian.

Country Director World Bank untuk Indonesia Satu Kahkonen mengatakan bahwa Indonesia berhasil mencapai tujuannya dalam memberantas kemiskinan ekstrem ketika mencapai persentase 1,5 persen pada 2022.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan juga perlindungan sosial merupakan dua aspek penting yang berkontribusi besar pada kemajuan tersebut.

Baca juga: Wakil Walikota Batam Sebut UMKM Punya Peran Strategis Menggerakakkan Ekonomi Lokal

"Indonesia sekarang dapat menetapkan sasaran yang lebih tinggi untuk meningkatkan kehidupan sepertiga penduduknya yang secara ekonomi masih tidak aman. Apalagi Indonesia memiliki tujuan menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045," kata Satu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (11/5/2023).

Namun demikian, lanjut Satu, Indonesia harus waspada terhadap guncangan krisis dunia. Contoh guncangan krisis yang mengancam adalah pandemi Covid-19 yang terjadi dalam beberapa tahun terkahir.

Ia mengungkapkan, pandemi Covid-19 mendorong perekonomian Indonesia ke dalam resesi meski dua tahun berikutnya perekonomian pulih kembali.

"Hal ini memberikan contoh nyata tentang guncangan hebat yang berdampak pada pekerjaan dan kesehatan. Pemerintah dengan cepat meningkatkan bantuan sosial (bansos), menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan meningkatkan produktivitas," imbuh Satu.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com