Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai-ramai Anggota DPR Minta Garuda Indonesia Tambah Jumlah Pesawat

Kompas.com - 14/06/2023, 07:31 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah Anggota Komisi VI DPR RI meminta Garuda Indonesia menambah jumlah pesawatnya tahun ini. Kurangnya jumlah pesawat yang dioperasikan Garuda dinilai memengaruhi mahalnya harga tiket pesawat.

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar Nusron Wahid mengkritik mahalnya harga tiket pesawat Garuda. Sementara maskapai lainnya dinilai memiliki harga tiket yang beragam.

"Soal masih mahalnya harga tiket, kita pakai teori ekonomi saja supply and demand kenapa tiket Garuda ini mahal? Kemudian diimbangi dengan Batik yang semula murah jadi mahal, Lion yang kemudian barang substitusi ketika tidak ada maka substitusinya naik, itu menjadi rasional dan masuk akal," kata Nusron dalam rapat kerja Komisi VI dengan Garuda Indonesia di Jakarta, Selasa (13//2023).

Baca juga: Garuda Indonesia Akan Tambah 5 Armada Baru Tahun Ini

Berdasarkan hal tersebut, Nusron meminta Garuda Indonesia menambah armada guna menekan harga tiket pesawat.

Menurut dia, penambahan armada tersebut akan berdampak pada keseimbangan pasar penerbangan khususnya penerbangan domestik.

"Satu-satu jalan agar tiket murah itu kami mendukung agar Pak Irfan (Dirut Garuda Indonesia) menambah pesawat terutama airbus. Kami mikirnya luas, demi konsumen punya hak membeli tiket dengan harga murah, demi keseimbangan pasar baru, ekonomi baru," ujarnya.

Baca juga: Garuda Indonesia Akan Tambah 5 Armada Baru Tahun Ini


Senada dengan Nusron, Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Amin AK mengatakan, penambahan armada baru Garuda Indonesia harus dilakukan secara terukur dan menguntungkan.

"Kita semua bermimpi agar armada Garuda itu benar-benar bertambah dan saya yakin ada jalur-jalur yang kalau ditangani secara profesional dan menguntungkan," kata Amin dalam rapat tersebut.

Amin menyoroti jadwal penerbangan maskapai di setiap bandara didominasi oleh maskapai Lion Group atau perusahaan swasta.

Baca juga: RI Dapat Tambahan Kuota 8.000 Jemaah Haji, Bos Garuda: Kita Minta Izin Terbang ke GACA 23 Juni

Karenanya, ia berharap maskapai milik negara memiliki jadwal yang tak kalah banyak dibandingkan maskapai milik swasta.

"Bagaimana kita terbang yang lebih diutamakan sumbangsihnya ke negara, jadi kita mendukung agar armada ditambah dengan kalkulasi yang profesional dan terukur," ujarnya.

Garuda akan tambah 5 armada baru

Menanggapi usulan DPR, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, akan menambah 5 armada baru tahun ini. Saat ini, Garuda Indonesia memiliki 53 armada.

"Memang kita sudah bikin deal untuk ada penambahan 5 (armada) baru, bukan baru (tetapi) masuk ke dalam armada kita," kata Irfan usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa.

Baca juga: Bos Garuda Indonesia Sebut Diminta Siapkan 80 Kursi untuk Anggota DPR Berangkat Haji

Irfan menyebutkan, jenis pesawat yang akan masuk tersebut adalah Boeng 737-800. Sementara, terdapat 7 pesawat yang masih harus diisirahatkan atau grounded.

"Sekarang tinggal dikit kok (pesawat yang di-grounded) 7," ujarnya.

Lebih lanjut, Irfan mengatakan, Garuda akan memaksimalkan penggunaan anggaran dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk restorasi pesawat. Adapun Garuda Indonesia mendapatkan dana PMN sebesar Rp 7,5 triliun.

"Ada beberapa restorasi yang mengalami perlambatan karenanya kita perlu koordinasi sama pihak sparepart maupun pemilik mesinnya," ucap dia.

Baca juga: Garuda Indonesia Masuk Daftar Forbes Global 2000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Whats New
Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com