Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai-ramai Anggota DPR Minta Garuda Indonesia Tambah Jumlah Pesawat

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar Nusron Wahid mengkritik mahalnya harga tiket pesawat Garuda. Sementara maskapai lainnya dinilai memiliki harga tiket yang beragam.

"Soal masih mahalnya harga tiket, kita pakai teori ekonomi saja supply and demand kenapa tiket Garuda ini mahal? Kemudian diimbangi dengan Batik yang semula murah jadi mahal, Lion yang kemudian barang substitusi ketika tidak ada maka substitusinya naik, itu menjadi rasional dan masuk akal," kata Nusron dalam rapat kerja Komisi VI dengan Garuda Indonesia di Jakarta, Selasa (13//2023).

Berdasarkan hal tersebut, Nusron meminta Garuda Indonesia menambah armada guna menekan harga tiket pesawat.

Menurut dia, penambahan armada tersebut akan berdampak pada keseimbangan pasar penerbangan khususnya penerbangan domestik.

"Satu-satu jalan agar tiket murah itu kami mendukung agar Pak Irfan (Dirut Garuda Indonesia) menambah pesawat terutama airbus. Kami mikirnya luas, demi konsumen punya hak membeli tiket dengan harga murah, demi keseimbangan pasar baru, ekonomi baru," ujarnya.

Senada dengan Nusron, Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Amin AK mengatakan, penambahan armada baru Garuda Indonesia harus dilakukan secara terukur dan menguntungkan.

"Kita semua bermimpi agar armada Garuda itu benar-benar bertambah dan saya yakin ada jalur-jalur yang kalau ditangani secara profesional dan menguntungkan," kata Amin dalam rapat tersebut.

Amin menyoroti jadwal penerbangan maskapai di setiap bandara didominasi oleh maskapai Lion Group atau perusahaan swasta.

Karenanya, ia berharap maskapai milik negara memiliki jadwal yang tak kalah banyak dibandingkan maskapai milik swasta.

"Bagaimana kita terbang yang lebih diutamakan sumbangsihnya ke negara, jadi kita mendukung agar armada ditambah dengan kalkulasi yang profesional dan terukur," ujarnya.

Garuda akan tambah 5 armada baru

Menanggapi usulan DPR, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, akan menambah 5 armada baru tahun ini. Saat ini, Garuda Indonesia memiliki 53 armada.

"Memang kita sudah bikin deal untuk ada penambahan 5 (armada) baru, bukan baru (tetapi) masuk ke dalam armada kita," kata Irfan usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa.

Irfan menyebutkan, jenis pesawat yang akan masuk tersebut adalah Boeng 737-800. Sementara, terdapat 7 pesawat yang masih harus diisirahatkan atau grounded.

"Sekarang tinggal dikit kok (pesawat yang di-grounded) 7," ujarnya.

Lebih lanjut, Irfan mengatakan, Garuda akan memaksimalkan penggunaan anggaran dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk restorasi pesawat. Adapun Garuda Indonesia mendapatkan dana PMN sebesar Rp 7,5 triliun.

"Ada beberapa restorasi yang mengalami perlambatan karenanya kita perlu koordinasi sama pihak sparepart maupun pemilik mesinnya," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2023/06/14/073100926/ramai-ramai-anggota-dpr-minta-garuda-indonesia-tambah-jumlah-pesawat

Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke