Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Justru Melemah

Kompas.com - 14/06/2023, 09:43 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (14/6/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pukul 9.07 WIB, IHSG berada pada level 6.727,92 atau naik 8,9 poin (0,13 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.719,01.

Sebanyak 228 saham melaju di zona hijau dan 156 saham di zona merah. Sedangkan 184 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 643,8 miliar dengan volume 1,7 milar saham.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Sementara itu, bursa Asia pagi ini juga bergerak di zona hijau dengan kenaikan Nikkei 0,97 persen (321,7 poin) pada level 33.340,39, Hang Seng Hongkong pada level 19.590,26 atau menguat 0,35 persen (68,84 poin), Shanghai Komposit naik 0,3 persen (9,8 poin) pada posisi 3.243,51, dan Strait Times pada level 3.210,45 atau bertambah 0,6 persen (21,05 poin).

Sebelumnya, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG membentuk candle doji dengan higher high-low pada Selasa yang mengindikasikan adanya pullback minor dan masih bergerak di atas garis SMA-20.

“IHSG mempertahankan peluang melanjutkan penguatan menuju 6.767 sebagai resisten Fibonacci terdekat. Level support IHSG berada di 6.600, 6.542 dan 6.509, sementara level resistennya di 6.767, 6.815 dan 6.884. Berdasarkan indikator MACD meandakan momentum bullish,” kata Ivan dalam analisisnya.

Baca juga: 11 Kriteria Saham yang Bisa Masuk ke Papan Pemantauan Khusus BEI

 

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot melemah. Melansir Bloomberg pukul 09.18 WIB, rupiah bergerak pada level Rp 14.878 per dollar AS, atau melemah 14 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.864 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, meskipun bergerak melemah di awal perdagangan, rupiah masih dalam trend bullish. Hal ini ditopang oleh data inflasi AS yang mulai melambat di kisaran 4 persen.

“Rupiah masih berpeluang menguat hari ini terhadap dollar AS setelah semalam data inflasi konsumen AS menunjukkan penurunan ke level terendah dalam 2 tahun di kisaran 4 persen untuk Mei, dibanding bulan sebelumnya 4,9 persen,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Daftar Saham yang Cuan dan Boncos dalam Sepekan

Ariston mengatakan, hasil ini memperbesar kemungkinan Bank Sentral AS akan melakukan jeda kenaikan suku bunga acuannya yang akan diumumkan dinihari nanti. Survei CME FedWatch Tool menunjukkan optimisme tersebut mencapai 94 persen kemungkinan suku bunga acuan the Fed tidak berubah.

“Namun demikian menjelang event besar seperti the Fed, pergerakan rupiah mungkin tidak besar, pasar juga wait and see menunggu hasil dinihari nanti. Hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp 14.830 per dollar AS, dengan potensi resisten di Rp 14.880 per dollar AS,” ujar dia.

Baca juga: Respons Menteri ESDM soal 20 Persen Saham Vale Indonesia Dikuasai Perusahaan Cangkang

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com