Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Naik 3 Persen, Didorong Prospek Pemintaan yang Kuat

Kompas.com - 16/06/2023, 09:35 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia naik sekitar 3 persen pada akhir perdagangan Kamis (15/6/2023) waktu setempat atau Jumat pagi WIB, setelah pada perdagangan hari sebelumnya turun sekitar 1,5 persen.

Kenaikan harga minyak didorong prospek permintaan yang menguat seiring meningkatnya jumlah kilang yang beroperasi di China. Selain itu, turut ditopang pelemahan dollar AS.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent naik 3,4 persen atau 2,47 dollar AS menjadi sebesar 75,67 dollar AS per barrel. Begitu pula dengan harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 3,4 persen atau 2,35 dollar AS menjadi sebesar 70,62 dollar AS per barrel.

Baca juga: Jurus SKK Migas Tertibkan Sumur Minyak Ilegal

Biro Statistik Nasional China melaporkan, tingkat pengolahan (troughput) kilang minyak mentah China pada Mei 2023 melonjak 15,4 persen dibandingkan periode sama di tahun lalu, yang sekaligus mencapai rekor tertinggi kedua.

Kuwait Petroleum Corp pun memproyeksi, permintaan minyak oleh China, yang merupakan importir minyak mentah terbesar di dunia, akan terus meningkat sepanjang paruh kedua tahun ini.

"Jumlah kilang China mendorong reli harga minyak," ujar Analis Price Futures Group, Phil Flynn.

Di sisi lain, Flynn menilai kondisi makro yang dipengaruhi jeda kenaikan suku bunga bank sentral AS telah melemahkan dollar AS. Kondisi ini turut berdampak pada pergerakan harga minyak mentah.

Baca juga: The Fed Tahan Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Turun 1.5 Persen

 


Pelemahan nilai dollar AS membuat harga minyak menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mendorong permintaan dan mengerek harga.

Pasar minyak juga mendapat dukungan dari laporan penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang secara tak terduga naik pada Mei 2023 sebesar 0,3 persen (month to month/mtm). Jauh di atas ekspektasi analis bahwa akan turun 0,1 persen (mtm).

Data tersebut menjadi sentimen positif bagi perekonomian AS sehingga dapat membantu mencegah risiko resesi dalam waktu dekat, dan mendorong permintaan minyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com