Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Impor Gandum, Gula, Sayur dan Buah Terus Meroket, Mendag: Harus Dikendalikan

Kompas.com - 16/06/2023, 10:40 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengungkapkan gandum hingga buah adalah komoditas di Tanah Air yang jumlah impornya terus meroket.

Mendag Zulhas menuturkan, impor gandum dan gula melonjak drastis bila dibandingkan pada saat dirinya masih menjabat sebagai anggota Komisi VI DPR RI.

"Dulu 2004 kita impor gandum kira-kira 3 juta ton, sekarang kita impor gandum 13 juta ton," ujarnya saat membuka acara peluncuran buku 'Zulhas, Kerja Bantu Rakyat: Setahun Perjalanan Mendag' di Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Mendag Soroti Tingginya Impor Buah, BPS: Memang Ada Peningkatan, tapi...

Hal ini juga terjadi pada komoditas Gula yang jumlah impornya terus naik dari yang sebelumnya di tahun 2004 hanya impor sebanyak 1 juta ton, kini Indonesia telah mengimpor gula sebanyak 6 juta ton per tahun.

"Dulu kita impor gula kira-kira 1 juta saja sudah berantem sama perusahaan-perusahaan, sudah kelahi kita. Sekarang kita mengimpor sudah hampir 6 juta. Jadi banyak sekali, semakin bergantung, kan tren-nya semestinya menurun tapi ini nggak, semakin besar," kata Zulhas.

Baca juga: Mendag Zulhas Bantah RI Impor Telur Unggas

 


Selain gandum dan gula, impor buah dan sayur-sayuran pun melonjak. Zulhas menyebut pada tahun 2004, impor buah hanya sebanyak 50.000 ton per tahun, namun sekarang sudah 1 juta ton per tahun.

"Dulu impor buah itu hanya 50.000 ton saja, sekarang impor buah sudah 1 juta ton. Belum sayur-sayuran. Dulu sayur-sayuran hampir tidak ada yang impor, kalaupun ada tapi sedikit sekali. Sekarang sayur-sayuran banyak sekali yang diimpor," jelasnya.

"Kalau kita pergi ke supermarket, itu isinya sudah 90 persen sampai sayur semua impor. Nah itu kira-kira yang mesti kita tata dan dikendalikan untuk menuju visi Indonesia tahun 2045. Kita harus menata impor dan menggalakkan ekspor kita," pungkasnya.

Baca juga: Saat DPR Cecar Bapanas soal Mafia Impor Bawang Putih

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com