Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Ditutup di Zona Merah, Indeks Nasdaq Turun 1 Persen

Kompas.com - 22/06/2023, 07:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham AS atau Wall Street ditutup di zona merah pada akhir perdagangan Rabu (22/6/2023) waktu setempat. Penurunan harga saham tersebut terjadi tiga hari berturut-turut, dimana Nasdaq turun paling dalam yakni 1 persen.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 102,35 poin atau 0,3 persen menjadi 33.951,52. S&P 500 melemah 0,52 persen menjadi 4.365,69, sedangkan Nasdaq turun paling dalam 1,21% menjadi 13.502,20.

Saham jatuh pada hari Rabu karena investor mengambil untung dari reli pasar pekan lalu, dan menimbang komentar terbaru Ketua Federal Reserve Jerome Powell tentang inflasi. Itu adalah kerugian hari ketiga berturut-turut untuk ketiga indeks.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Ditutup di Zona Hijau

Beberapa saham teknologi besar yang menikmati kinerja luar biasa karena antusiasme seputar kecerdasan buatan mundur. Saham Amazon turun sekitar 0,8 persen setelah Komisi Perdagangan Federal pada hari Rabu menggugat retailer online.

Agensi tersebut menuduh bahwa Amazon membodohi jutaan pembeli untuk mendaftar ke Prime, dan kemudian menyulitkan untuk melakukan membatalkan. Nvidia yang sempat naik hampir 200 persen tahun ini, turun 1,7 persen. Sementara itu, saham Google-parent Alphabet dan Netflix masing-masing turun lebih dari 2 persen.

Saham FedEx turun lebih dari 2 persen sehari setelah raksasa pengiriman itu membukukan pendapatan kuartalan yang lebih lemah dari perkiraan. Saham Winnebago juga turun hampir 1,3 persen setelah laporan kuartalan pembuat motorhome melewatkan perkiraan.

Baca juga: Beda Pandangan Erick Thohir dan Sandiaga soal Kerugian di Mandalika

Powell mengatakan pada hari Rabu bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan akan terjadi karena bank sentral mencoba untuk memerangi inflasi. Komentar tersebut muncul setelah kesimpulan dari pertemuan minggu lalu ketika bank sentral menahan kenaikan suku bunga setelah 10 kali kenaikan berturut-turut.

Namun, para pejabat mengindikasikan mungkin ada dua lagi pergerakan poin seperempat persentase tahun ini.

"Hampir semua peserta FOMC berharap akan tepat untuk menaikkan suku bunga lebih jauh pada akhir tahun," kata Powell dalam sambutan yang disiapkan untuk Komite Jasa Keuangan DPR dilansir dari CNBC.

Bursa saham mengambil untung dari reli baru-baru ini. Pekan lalu, S&P 500 mencapai level tertinggi sejak April 2022 dan membukukan minggu positif kelima berturut-turut.

“Selama beberapa minggu terakhir, harga saham tidak melakukan apa-apa selain naik. Sepertinya pembicara Fed minggu ini benar-benar akan fokus bahwa mereka akan terus menaikkan suku bunga,” kata pendiri Bokeh Capital Partners, Kim Forrest.

Baca juga: BI Diprediksi Bakal Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com