Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Klaim Pengangguran AS Disambut Positif Investor, Wall Street Menghijau

Kompas.com - 10/05/2024, 06:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Kamis (9/5/2024) waktu setempat. Pergerakan positif saham - saham di AS ditopang oleh data klaim pengangguran baru.

Investor optimis data klaim pengangguran baru dapat menghidupkan kembali harapan penurunan suku bunga Federal Reserve pada akhir tahun ini. Dow Jones Industrial Average melonjak 331,37 poin, atau 0,85 persen dan ditutup pada level 39.387,76.

Sementara itu, S&P 500 bertambah 0,51 persen menjadi ditutup pada posisi 5.214,08, sedangkan Nasdaq Komposit bertambah 0,27 persen dan berakhir pada posisi 16.346,26.

Baca juga: Wall Street Ditutup Mayoritas Hijau, Ini Sentimen Penggeraknya

Home Depot dan Caterpillar memimpin kenaikan pada indeks Dow karena masing-masing sahamnya naik lebih dari 2 persen. Di sisi lain, data klaim pengangguran mingguan terbaru juga berada pada level tertinggi sejak bulan Agustus.

Hal ini meningkatkan ekspektasi bahwa para bankir bank sentral mungkin akan menurunkan suku bunga pada suatu waktu di tahun ini. Selain data pengangguran, lelang obligasi yang dipenuhi dengan permintaan yang kuat membantu mendorong imbal hasil lebih rendah pada hari Kamis.

Baca juga: Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun turun 3 basis poin menjadi sekitar 4,45 persen sedangkan imbal hasil Treasury AS tenor 2 tahun turun 3 basis poin menjadi sekitar 4,81 persen.

“Data yang sedikit melemah memberi The Fed peluang untuk menindaklanjuti bias dovishnya,” kata ahli strategi global MRB Partners, Phillip Colmar dikutip dari CNBC.

“Pasar pada hari Kamis menganggap data klaim sebagai nilai tambah. Selama imbal hasil obligasi tidak mengancam, itu adalah lampu hijau. The Fed dan pasar obligasi telah memberikan lampu hijau ,” lanjut dia.

Baca juga: Harga Emas Dunia Menguat berkat Pelemahan Dollar AS


Sebelumnya, sejumlah laporan pendapatan kuartalan baru dirilis di bawah ekspektasi Wall Street, sehingga sempat mengurangi sentimen.

Saham Warner Bros Discovery naik 3 persen meskipun melaporkan adanya penurunan pada kinerja bottom line dan top line. Sementara perusahaan semikonduktor Arm kehilangan lebih dari 2 persen karena panduan pendapatan yang buruk.

Saham Airbnb juga anjlok lebih dari 6 persen setelah panduan yang lemah menutupi kinerja kuartal pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com