Peran UMKM Menahan Resesi Ekonomi 2023

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Kondisi ekonomi dunia semakin tak pasti setelah dihadapkan pada ancaman resesi global di tahun ini. Menurut survey yang dilakukan Wall Street Journal, para ekonom memprediksi kemungkinan resesi akan terjadi selama 12 bulan ke depan.

Namun resesi yang terjadi di Eropa dan Amerika diperkirakan tak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian di Indonesia.

Melansir dari Kompas.id, Tauhid Ahmad, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) berpandangan, resesi eropa dapat berdampak terhadap neraca perdagangan Indonesia. Namun, dampak yang dirasakan oleh Indonesia tidak signifikan.

Informasi ini pun menjadi pembahasan utama dalam siniar CUAN bertajuk “SABI: UMKM Masih Bisa Selamatkan Resesi 2023”, yang dapat diakses melalui tautan dik.si/CUANUMKM.

Peran UMKM Dalam Perekonomian

Menurut laman resmi Kemenkeu, resesi adalah suatu kondisi terjadinya penurunan aktivitas ekonomi umum secara signifikan di suatu wilayah tertentu yang ditandai dengan berkontraksinya PDB selama dua kuartal atau lebih secara berturut-turut.

Dalam menghadapi ancaman resesi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menjadi solusi tepat. Pasalnya, UMKM telah terbukti menjadi unit usaha yang mampu bertahan selama masa sulit, seperti krisis 1998 dan pandemi Covid-19.

Baca juga: Strategi Naik Gaji di Tahun 2023

UMKM menjadi menjadi garda terdepan yang mampu bertahan dalam menghadapi masalah ekonomi. Berdasarkan hal tersebut, Indonesia berpotensi mampu menahan ketidakpastian ekonomi global.

Menurut data BPS, Indonesia memiliki UMKM sebanyak 64,2 juta unit, dengan rincian usaha mikro sebanyak 63,4 unit, usaha kecil 783,1 ribu unit, dan usaha menengah 60,7 ribu unit. UMKM juga telah berkontribusi dalam menyerap 119,6 atau 96,92 persen dari total tenaga kerja di unit usaha Indonesia.

Menurut Kemenkop UKM, UMKM menjadi penyumbang PDB terbesar bagi Indonesia yakni sebesar 61 persen atau setara dengan Rp 8.573,89 triliun. Hal ini juga bisa menjadi alasan utama bagi UMKM sebagai solusi dalam berbagai keadaan ekonomi, termasuk resesi.

Kesadaran akan pentingnya UMKM dalam keberlangsungan ekonomi di Indonesia harus disertai dengan kebijakan dan regulasi yang tepat. Pasalnya, kebijakan dan regulasi dapat membantu mengelola dan meningkatkan peran UMKM agar dapat terus tumbuh dan berkembang.

Dalam konteks ini, pemerintah juga harus bersinergi dengan banyak pihak mulai dari perbankan, swasta, dan BUMN agar mereka dapat membuat skema permodalan yang mudah diakses oleh pelaku UMKM.

Baca juga: Mengenal Beda Dampak Inflasi dan Resesi Ekonomi

Selain itu, pemerintah juga harus mengatur banyak hal untuk memperkuat UMKM, diantaranya adalah menambah ekspor, pembiayaan, pengembangan digital, serta pemberian kemudahan bagi UMKM untuk mengurus legalitas.

Lantas, bagaimana cara pelaku UMKM memaksimalkan perannya dalam menahan resesi ekonomi global?

Dengarkan jawaban lengkapnya dalam siniar CUAN bertajuk “SABI: UMKM Masih Bisa Selamatkan Resesi 2023”, dengan tautan akses dik.si/CUANUMKM.

Di sana, ada banyak informasi seputar keuangan yang bisa menambah literasi finansialmu. Tunggu apalagi? Ikuti siniarnya sekarang juga dan akses playlist-nya di YouTube Medio by KG Media agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya.