Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengawali Agustus, Wall Street Ditutup Bervariasi

Kompas.com - 02/08/2023, 07:53 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham AS atau Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Selasa (1/8/2023) waktu setempat. Pergerakan saham di bursa AS masih dibayangi oleh musim laporan keuangan perusahaan kuartal II-2023.

S&P 500 memulai Agustus dengan pelemahan 0,27 persen atau 12,2 poin pada level 4.576,73. Sementara itu, Nasdaq Komposit turun 0,43 persen atau 62,1 poin pada posisi 14.283,91. Di sisi lain, Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup di zona hijua dengan kenaikan 0,2 persen (71,14 poin) pada posisi 35.630,68.

Investor menavigasi serangkaian laporan pendapatan perusahaan dan menilai sejumlah data ekonomi baru. Saham raksasa farmasi, Merck ditutup di zona merah dengan penurunan 1,3 persen, usai melaporkan kerugian pada kuartal II-2023. Perusahaan juga mencatatkan pendapatan yang lebih kecil dari perkiraan.

Baca juga: Belajar Investasi Saham di IPOT Makin Mudah, Tak Perlu Registrasi

Saham Pfizer mengalami penurunan 1,2 persen usai membukukan hasil kinerja perusahaan semester I-2023 yang beragam, akibat anjloknya penjualan produk terkait Covid-19. Di sisi lain, saham Uber anjlok sekitar 5,7 persen usai merilis laporan kinerja. Sementara saham JetBlue anjlok 8,3 persen usai mengumukan perlambatan dalam penjualan domestik.

Direktur pelaksana di Mariner Wealth Advisors Tim Lesko mengaitkan sebagian besar pergerakan pasar saham di hari Selasa dengan kondisi overbought. Hal ini mengingat kekuatan pasar tahun ini dibayangi oleh musim pendapatan kuartalan yang solid sejauh ini.

“Kami memiliki pasar yang sangat kuat selama berhari-hari dengan serangkaian rekor tertinggi pada indeks. Setiap kemunduran yang saya lihat pada titik ini karena overbought yang terjadi di pasar, dan juga didorong laba korporasi yang sebagian besar mencatat pertumbuhan,” ujar Lesko.

Baca juga: BUMN Ingin Jadi Pemegang Saham Mayoritas di Vale Indonesia

Minggu ini menandai rangkaian hasil kuartal kedua tersibuk dengan lebih dari 160 konstituen S&P 500 dijadwalkan akan merilis hasil kinerja kuartal II-2023. Berdasarkan FactSet, lebih dari separuh perusahaan di S&P yang telah melaporkan kinerjanya, 82 persen di antaranya melampaui ekspektasi.

“Hal ini memicu beberapa harapan bahwa ekonomi akan dapat menghindari resesi karena inflasi menunjukkan tanda-tanda penurunan,” tambah dia.

Terlepas dari kinerja sejauh ini, analis menilai bahwa Wall Street bersiap dengan serangkaian indikator ekonomi termasuk data lowongan pekerjaan yang berada di bawah ekspektasi dan data manufaktur yang menunjukkan kontraksi lanjutan.

Baca juga: Resmi Ambil Alih Saham Shell di Blok Masela, Pertamina-Petronas Bayar Rp 9,75 Triiun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com