Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Potensi Bisnis Digitalisasi Rumput Laut

Kompas.com - 28/08/2023, 06:09 WIB
Reni Susanti,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam kelautan yang sangat melimpah, seperti halnya rumput laut.

Dwi Andika Irawan, CEO Logice Indonesia mengatakan, produksi rumput laut terbesar ada di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Merujuk data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), volume produksi rumput lautnya hingga tahun 2020 mencapai lebih dari 2,1 juta ton atau sekitar 22,45 persen dari total produksi rumput laut di Indonesia.

Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, usaha budidaya rumput laut menjadi mata pencaharian utama bagi mayoritas masyarakat pesisir NTT.

Baca juga: Hilirisasi Rumput Laut, Jokowi: Ada Cuannya Pasti Akan Berbondong-bondong...

Berdasarkan Survei Komoditas Perikanan Potensi Rumput Laut 2021 (SKPP-RL21), ada lebih dari 10 ribu rumah tangga di Provinsi NTT menjalani usaha budi daya rumput laut.

Untuk menunjang potensi kelautan tersebut dibutuhkan unit pendukung yang komprehensif dalam memastikan kesegaran rumput laut agar terus terjaga.

"Diperlukan solusi digital yang bisa melacak, memonitor, mengelola pengiriman, penyimpanan, serta pemproses komoditas yang menyeluruh," ujar bos startup logistik hasil laut itu, Minggu (27/8/2023).

Nur Islami Javad, Chief Digital Ecommerce Fintech Sharing Vision Indonesia mengatakan, traceability (keterlacakan) dalam bisnis hasil laut dapat memastikan kualitas pengiriman sekaligus meningkatkan nilai tambah terutama bagi pembeli skema ekspor.

Salah satu yang berupaya mendigitalisasikan pelaku budi daya rumput laut di NTT adalah PT Telkom Indonesia melalui Agree, platform agrobisnis yang berada di bawah payung Leap Telkom Digital.

Salah satunya melalui kerja sama antara Agree dengan Organisasi Perburuhan Internasional atau International Labour Organization (ILO) dalam mengimplementasikan teknologi digital bagi ekosistem rantai nilai rumput laut di wilayah Sumba Timur, NTT.

Baca juga: KKP akan Fasilitasi Investasi Rumput Laut di Wakatobi

PT Algae Sumba Timur Lestari (ASTIL), mitra ILO sekaligus BUMD milik Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, memanfaatkan layanan Agree Traceability Hulu-Hilir sebagai upaya digitalisasi rantai pasok rumput lautnya.

Teknologi digital yang diberikan oleh Agree memberikan kemudahan melacak asal dan perjalanan suatu produk dari sumber hingga tujuan akhir.

Agree Traceability membantu dalam memantau dan mencatat setiap tahapan budi daya rumput laut dari hulu hingga ke hilir, seperti pemeliharaan, pengolahan, dan distribusi produk.

Head of Center for Entrepreneurship, Tourism, Information and Strategy (Centris), Pasca Sarjana Universitas Sahid, Dr Algooth Putranto, mengatakan bahwa penggunaan platform Agree memungkinkan taraf pengetahuan dan kualitas nelayan naik kelas secara cepat.

Sebab, aplikasi membuka peluang saling terhubungnya antar nelayan, nelayan dengan regulator, hingga nelayan dengan pembeli.

Tantangan terbesarnya adalah konsistensi. Semisal konsistensi nelayan mengadopsi teknologi ini. Telkom pun harus terus konsisten dalam melakukan eksplorasi mengenai kebutuhan-kebutuhan nelayan lainnya dengan memanfaatkan teknologi.

"Jika konsistensi ini bisa dilewati, saya optimistis nelayan NTT akan sejajar nelayan-nelayan di Thailand, Taiwan, Jepang, hingga Eropa dan Amerika yang melek teknologi," sambungnya.

Project Manager Promise II Impact ILO, Djauhari Sitorus mengatakan, hanya dalam tiga bulan menggunakan Agree, pihaknya sudah mampu mengoptimalkan transaksi antara petani dan ASTIL hingga lebih dari Rp 12 miliar secara kumulatif.

"Berbagai upaya yang dilakukan Telkom melalui Agree dan kerja sama dengan ILO, merupakan langkah yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan ekonomi di NTT," pungkasnya.

Baca juga: Luhut Bujuk Korea Selatan Kerja Sama Kembangkan Pasar Rumput Laut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com