Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Pendapatan BUMN, Erick Thohir: Tak Mungkin Suatu Negara Hanya Mengandalkan Pendapatan dari Pajak Saja

Kompas.com - 27/08/2023, 21:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong pendapatan dari perusahaan pelat merah. Sebab, Indonesia belum bisa mengandalkan pendapatan negara dari penerimaan pajak.

Hal tersebut disampaikan Erick Thohir saat memberi kuliah umum kepada mahasiswa dalam acara yang digelar oleh Kejaksaan Agung dengan tajuk "Sound of Justice Road to Campus 2023" di Aseec Tower Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, Minggu, (27/8/2023).

"Tidak akan mungkin suatu negara hanya mengandalkan dari satu sisi saja seperti pajak dan hal itu akan naik, negara kita belum bisa seperti Finlandia yang penerapan pajaknya itu tinggi," ujar Erick Thohir dilansir dari Antara.

Menurut Erick, Indonesia merupakan sebuah negara yang menganut pasar bebas tetapi juga menyeimbangkan program pemerintah dalam hal ini BUMN, sektor privat dan investasi.

Baca juga: Erick Thohir Berencana Gabungkan Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air

"Artinya keseimbangan itu harus terjadi, jika BUMN-nya sendiri bobrok, bagaimana bisa mengintervensi pasar," ucapnya.

Erick mencontohkan, intervensi pasar yang dilakukan BUMN saat terjadi pandemi Covid-19 di Indonesia ialah membeli vaksin terlebih dahulu.

"Karena saat itu situasi genting dan jika beli vaksin prosesnya akan panjang, oleh karena itu negara menugaskan BUMN untuk menjadi pelopor pembelian vaksin," kata Erick.

Oleh karena itu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tersebut akan terus melakukan program "bersih-bersih" BUMN untuk menjadi lebih baik.

"Saya sadari, bersih-bersih itu tidak akan bisa jika tidak didukung oleh berbagai pihak, salah satunya adalah Kejaksaan," tuturnya.

Namun, Erick menekankan bahwa konsep bersih-bersih tidak hanya sekedar pencitraan saja dan harus berjalan terus ke depannya.

"Oleh karena itu Kementerian BUMN punya blueprint hingga 2034, ketika bersih-bersih kemarin dilaksanakan dari 108 ke 41 BUMN dan 27 menjadi 12 grup BUMN, itu terjadi efisiensi nyata karena pendapatan kami naik," ujar Erick.

Baca juga: Puan Soroti Utang BUMN, Erick Thohir Tegaskan Perusahaan Sehat

Menurut Erick, saat pertama kali masuk BUMN, profitnya hanya mencapai Rp13 triliun namun saat ini sudah meningkat.

"Hari ini profit BUMN mencapai Rp250 triliun, itu karena efisiensi dan transparansi," tuturnya.

Oleh karena itu, dirinya mendorong bagaimana BUMN bisa menjadi alat untuk kepentingan negara dan masyarakat.

"Jadi bukan besarnya BUMN lagi yang dibicarakan tetapi bagaimana BUMN bisa sehat, bersih dan efisien untuk kepentingan negara dan masyarakat," kata Erick Thohir.

Baca juga: September, Erick Thohir Bakal Laporkan Dugaan Korupsi Dapen BUMN ke Kejagung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com