Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Klaim BUMN dalam Kondisi Sehat

Kompas.com - 14/08/2023, 17:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengeklaim, perusahaan-perusahaan pelat merah saat ini dalam kondisi yang sehat meski ada persoalan keuangan pada BUMN karya. Kondisi yang sehat itu tecermin dari kinerja konsolidasi BUMN.

Hal itu diungkapkannya saat memberikan paparan dihadapan para pengusaha dalam Forum Sinergi BUMN-Swasta yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Erick Thohir mengatakan, laba bersih BUMN terus menunjukkan tren kenaikan. Pada 2020, total laba bersih BUMN hanya Rp 13,3 triliun yang kemudian melonjak pada 2021 menjadi sebesar Rp 124,7 triliun.

Lalu, pada 2022 laba bersih BUMN mampu mencapai Rp 303,7 triliun. Ia pun menargetkan laba bersih BUMN di 2023 bisa mencapai Rp 250 triliun, menurun karena adanya laba bersih non cash dari proses restrukturisasi Garuda Indonesia sebesar Rp 60 triliun.

Baca juga: Wamen BUMN Sebut Waskita Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya di 2024

"Jadi insya Allah, terlepas dari isu (BUMN) karya-karya, BUMN sehat kok," kata Erick.

Menurutnya, kondisi BUMN yang sehat juga tecermin dari setoran dividen kepada negara. Pada tahun ini, BUMN mampu menyetor dividen Rp 80,2 triliun dari laba bersih tahun buku 2022, dan ditargetkan bisa menyetorkan angka yang sama di tahun depan.

"Lalu kita juga bayar pajak, bayar distribusi. Jadi kita sama (dengan swasta), karena kita mau dorong program pemerintah yang pro rakyat," ucap dia.

Dengan kinerja BUMN yang terjaga itu, Erick pun mengajak para pengusaha swasta untuk berkolaborasi dengan BUMN. Menurutnya, BUMN selalu membuka diri untuk swasta bergabung dalam pengerjaan proyek-proyek strategis.

Ketua Umum PSSI itu mengatakan, kolaborasi antara BUMN dan swasta diperlukan untuk mendorong perekonomian nasional, terlebih di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak.

Baca juga: Surati Erick Thohir, Menteri PUPR Minta BUMN Karya Tidak Gunakan APBN untuk Bayar Utang

"Di situasi dunia yang tidak pasti dan tidak baik-baik saja, Indonesia harus kita pastikan baik-baik saja, dan itulah perlunya kolaborasi kita (BUMN dan swasta)," ungkapnya.

Erick menuturkan, untuk mendorong pengembangan BUMN, pihaknya juga terus melakukan perbaikan melalui sejumlah transformasi. Di antaranya yakni memangkas sekitar 173 anak hingga cucu usaha BUMN.

Lalu, merampingkan Peraturan Menteri (Permen) BUMN menjadi hanya 3 dari sebelumnya 45 Permen BUMN. Menurutnya, pengurangan jumlah beleid itu juga untuk memudahkan BUMN melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk swasta.

"Tapi memang kesehariannya pasti ada yang nakal, dari private sektor (swasta) ada yang nakal, dari BUMN ada yang nakal. Nah itulah yang kenapa saya juga selalu menekankan di BUMN good corporate governance (tata kelola perusahaan yang baik)," pungkas Erick Thohir.

Baca juga: Utang BUMN Waskita Tembus Rp 84 Triliun, 5 Tahun Tak Pernah Untung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com