Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Mengenal "Servant Leadership", Kepemimpinan Berfokus Kesejahteraan Tim

Kompas.com - 28/08/2023, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Bagi pemimpin, dibandingkan "saya", ungkapan "kita" atau "kami" memiliki makna yang lebih besar. Kita pun dapat melihat pesan yang ingin disampaikan pemimpin tersebut dengan jelas, yaitu kerja sama dan kolaborasi.

Seorang pemimpin tidak bisa bekerja seorang diri. Untuk mencapai tujuan perusahaan, pemimpin memiliki tim yang akan membantunya. Itulah mengapa, penting bagi pemimpin untuk fokus pada timnya.

Begitu pula yang dilakukan oleh Damon Hakim, Founder RED Asia & Chairman RED Comm Indonesia. Dalam siniar Obsesif episode “Great Leaders, Work for Their Team ft. Damon Hakim” dengan tautan bit.ly/ObsesifDamon, ia mengatakan bahwa jenis kepemimpinan yang ia gunakan adalah berorientasi pada tim atau servant leadership.

Apa Itu Servant Leadership?

Jenis kepemimpinan ini diungkapkan pertama kali oleh Robert Greenleaf pada 1970. Awalnya, ia mempopulerkan hal ini karena model kepemimpinan saat itu cenderung menggunakan perintah dan kontrol yang telah digunakan selama berabad-abad.

Servant leadership atau kepemimpinan yang melayani dianggap lebih humanis karena pemimpin juga fokus pada kesejahteraan anggota timnya. Penelitian Charles (2015) membuktikan kepemimpinan tipe ini mampu meningkatkan kepercayaan, loyalitas, dan kepuasan anggota tim terhadap pemimpin mereka.

Baca juga: Orang Introvert Masih Bisa Jadi Pemimpin, Kok!

Kepemimpinan jenis ini tidak berfokus pada perasaan personal anggota tim, melainkan kebutuhan mereka. Misalnya, jika anggota tim merasa tak berkembang, pemimpin bisa menanyakan bantuan fasilitas apa yang dapat mereka berikan.

Secara tak langsung, servant leadership bertujuan meningkatkan inovasi serta menyejahterakan dan memberdayakan karyawan. Gaya kepemimpinan ini menuntut seorang pemimpin untuk menunjukkan karakteristik, seperti empati, mendengarkan, dan komitmen terhadap pertumbuhan anggota timnya.

Akan tetapi, tak semua situasi dapat menggunakan jenis kepemimpinan ini. Misalnya, saat berada di medan perang, yaitu komandan militer harus tegas mengambil keputusan yang krusial dan cepat. Mereka tak memiliki waktu untuk berdiskusi dengan anggota timnya.

Karakteristik Servant Leadership

Menurut Greenleaf, servant leadership membuat pemimpin berusaha mendahulukan anggota timnya. Mereka berusaha untuk menjembatani keinginan perusahaan dan mengkomunikasikannya pada anggota tim. Dalam prosesnya, pemimpin juga akan turut langsung membimbing dan mengembangkannya.

Tanpa sadar, pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini juga berusaha mendorong anggota timnya untuk memprioritaskan orang lain dan anggota tim dibandingkan dirinya sendiri. Misalnya, saat mendiskusikan suatu konsep pekerjaan, ia tak akan memaksa untuk menggunakan idenya saja.

Itulah mengapa, sering kali kepemimpinan jenis juga memiliki hasil, yaitu melahirkan pemimpin-pemimpin baru.

Ada tujuh ciri pemimpin yang menerapkan servant leadership mengutip BetterUp. Pertama, mereka berorientasi pada kerja tim dan mengesampingkan kepentingan dirinya. Misalnya, saat pekerjaan sukses, mereka akan menyebut itu adalah hasil tim dibandingkan memuji dirinya sendiri.

Kedua adalah mengedepankan kepuasan karyawannya dengan membantu mereka jika di tengah jalan ada hambatan. Ketiga, pemimpin mampu beradaptasi dan tidak menyalahkan anggota timnya. Pemimpin justru akan berusaha mengajak anggota timnya untuk mencari solusi bersama.

Baca juga: Cara Jaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Keempat, pemimpin selalu memberikan dukungan dan memotivasi karyawan untuk terlibat dalam berbagai proyek pekerjaan. Kelima adalah komunikasi yang transparan. Dengan begini, anggota tim pun tahu bagaimana menyesuaikan situasi yang sedang terjadi.

Keenam, yaitu pemimpin menerapkan nilai diri yang otentik. Secara naluriah, seorang pemimpin sejati berorientasi dengan pengembangan individu masing-masing anggota tim.

Terakhir, pemimpin memiliki komitmen dan tujuan. Pemimpin dengan jenis kepemimpinan ini tidak akan kabur dari masalah dan menyerahkan semuanya ke anggota tim.

Lantas, bagaimana Damon Hakim menerapkan servant leadership sesuai dengan gayanya?
Dengarkan informasi lengkapnya dalam siniar Obsesif episode “Great Leaders, Work for Their Team ft. Damon Hakim” dengan tautan bit.ly/ObsesifDamon.

Dengarkan pula episode lainnya yang tak kalah menarik dan menginspirasi dalam siniar Obsesif di Spotify, Noice, dan juga TipTip (khusus konten LED Talk) melalui tautan berikut tiptip.co/p/ObsesifLEDTalk.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com