JAKARTA, KOMPAS.com – Usai merampungkan proyek Light Rail Transit atau LRT Jabodetabek Fase 1, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) kini berfokus pada penyelesaian Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, dan prasarana LRT di Manila, Filipina.
Mengutip keterbukaan informasi, Direktur Utama ADHI Entus Asnawi M mengatakan, perusahaan akan berkomitmen dalam penyelesaian pengembangan proyek integrasi MRT CP 201, dan CP 202, serta pembangunan infrastruktur LRT di Manila, Filipina.
“Dengan tuntasnya LRT Jabodebek Fase 1 ini, ADHI berkomitmen sebaik-baiknya dalam menyelesaikan penugasan Pemerintah yaitu Percepatan Pembangunan LRT Jabodebek berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 dan perubahannya,” kata Entus, Senin (28/8/2023).
Baca juga: Banggakan LRT Jabodebek, Menhub: 90 Persen Produk Anak Bangsa
“Kami berkomitmen melanjutkan pengembangan kompetensi tersebut, dan dapat terus menghasilkan karya-karya besar dan terbaik,” tambah Entus.
Saat ini, ADHI mengerjakan dua proyek transportasi kereta api lainnya yaitu MRT Jakarta CP 201 senilai Rp 4 triliun dan CP 202 senilai Rp 2,8 trilliun.
Dalam skala regional, Adhi Karya telah dipercaya membangun sarana kereta Kota Manila, Filipina dengan total nilai kontrak untuk porsi ADHI sebesar Rp 3,7 triliun
“Sebagai BUMN, kami akan terus melakukan peningkatan kompetensi untuk menjawab tantangan yang diamanahkan oleh Kementerian BUMN sebagai perusahaan yang memiliki champion on railways,” kata dia.
Baca juga: Pengereman LRT Jabodebek Masih Kasar, Kemenhub: Kita Coba Perhalus
Adapun penyelesaian pembangunan LRT Jabodebek telah diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Stasiun interchange Cawang, pada Senin (28/8/2023). Peresmian juga dihadiri oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Turut hadir, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensesneg Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan beberapa pejabat tinggi lainnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, LRT Jabodebek dibuat sepenuhnya oleh para talenta negeri. Hal itu sangat membanggakan karena Indonesia telah mampu membangun transportasi modern secara mandiri.
Baca juga: Erick Thohir: LRT Jabodebek Solusi Kurangi Macet dan Polusi
“LRT Jabodebek ini akan menjadi inspirasi besar bagi angkutan publik perkotaan modern dan maju,” kata Budi.
ADHI dalam proyek LRT Jabodebek berperan dalam pembangunan jaringan kereta ringan sepanjang 44 km dengan terdiri dari 3 koridor, yaitu Harjamukti (Cibubur) - Cawang; Jatimulya (Bekasi Timur) - Cawang, dan Cawang - Dukuh Atas dengan total 18 stasiun.
Teknologi yang dipergunakan dalam struktur lintasan rel LRT Jabodebek dirancang dengan menggunakan U-shaped girder yang memiliki kelebihan mampu meredam kebisingan suara, menahan getaran gempa sehingga memiliki bentuk ramping untuk menjaga estetika lingkungan perkotaan.
LRT Jabodebek juga beroperasi tanpa masinis dengan menggunakan teknologi Grade of Automation (GoA) 3 yang dikendalikan melalui OCC atau Operation Control Center. Lingkup pekerjaan ADHI meliputi pekerjaan struktur, railways system, persinyalan, serta stasiun dan depo. Proyek ini merupakan merupakan sebuah infrastruktur kereta perkotaan yang efisien dan ramah lingkungan.
Baca juga: Sri Mulyani Mengaku Deg-degan Coba LRT Jabodebek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.